Suasama nonton bareng film G30S/PKI oleh GP Ansor sekaligus memperingati Tahun Baru Islam 1439 H. (FT/DETIK)

SURABAYA | duta.co – Sambutan masyarakat terhadap pemutaran kembali film G30S/PKI begitu besar. Maklum, film ini telah tenggelam hampir sepuluh tahun. GP Ansor Surabaya menggelar acara nonton bareng film G30S/PKI sekaligus memperingati Tahun Baru Islam 1439 H.

Semua diundang, Anggota TNI, Polisi, ormas, dan masyarakat mulai memadati area depan panggung pada pukul 19.00 WIB hingga mulainya acara, yaitu pukul 20.00 WIB, Rabu (20/9/2017). Pemutaran cuplikan film dimulai pada pukul 21.10 WIB.

Pada saat memutarkan cuplikan film selama kurang-lebih 5 menit, Komandan Kodim (Dandim) 0831/Surabaya Timur Letkol Inf Dodiet Lumwartono memaparkan peristiwa yang terjadi pada saat G30S/PKI kepada masyarakat yang hadir.

“Nah, bisa dilihat, itu adalah para jenderal yang menentang PKI pada saat itu. Mereka disiksa dan dilempar ke Lubang Buaya. Lubang Buaya menjadi saksi peristiwa G30S/PKI,” ujar Dodiet sambil menunjukkan adegan para pahlawan yang dibuang ke Lubang Buaya pada cuplikan film.

Setelah menyaksikan cuplikan film, Dodiet mengimbau masyarakat Keputih dan sekitarnya untuk menangkal aliran sesat yang dapat merusak kesatuan bangsa dan negara.

“Saya mengimbau masyarakat Keputih memiliki daya tangkal, daya cegah, daya tahan terhadap segala bentuk aliran yang sesat, sehingga paham aliran komunisme tidak bisa tumbuh di wilayah kita. Tepuk tangan untuk kita semua. NKRI harga mati!” ujarnya kepada hadirin.

Dodiet mengatakan seluruh masyarakat perlu mengetahui sejarah G30S/PKI agar tidak terjadi salah penafsiran mengenai paham komunisme.

“Ini merupakan tugas kita semua untuk menyampaikan kepada semua pihak bahwa gerakan 30S/PKI merupakan aliran, ajaran sesat. Hal ini perlu diketahui oleh semua masyarakat, khususnya generasi muda agar tidak salah dalam penafsiran mengenai komunisme itu sendiri,” pungkasnya.

Tidak ketinggalan, ratusan santri Lembaga Pendidikan Islam Al-Azhar Tulungagung menggelar nonton bareng film G30S/PKI.  Salah seorang pengasuh LPI Al-Azhar Tulungagung, Ustaz Niam mengatakan, kegiatan tersebut diikuti oleh para santri yang duduk di bangku kelas V hingga jenjang SMA dan SMK di lingkungan pesantren di Desa/Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung.

“Ini sebetulnya acara zikir bersama akhir tahun dan awal tahun, Alhamdulillah gayung bersambut karena anak-anak besok libur kita putarkan film G30S/PKI,” katanya, Rabu (20/9/2017).

Menurutnya pemutaran film tersebut sengaja dilakukan untuk memberikan wawasan kebangsaan gambaran sejarah kepada para santrinya tentang tragedi yang pernah mewarnai perjalanan bangsa Indonesia serta perjuangan para ulama.

“Kami ingin anak-anak tetap memegang teguh akidah Islam dan berwawasan kebangsaan Indonesia serta Pancasila. Semoga tetap dipegang teguh dan tidak melupakan sejarah,” ujarnya.

Ditambahkan dia, antuasiasme santri maupun para wali santri cukup terasa, karena meskipun acara terkesan mendadak, jumlah santri yang hadir mencapai ratusan orang.  (dtc,bag,bag)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry