BERMANFAAT : Aneka produk yang dihasilkan dari kedelai yang sangat bermanfaat buat tubuh dengan kandungan gizi komplit. (duta.co/klik dokter)

SURABAYA | duta.co –  Kedelai produk alami yang kaya protein dan vitamin. Kedelai hadir dalam beragam bentuk mulai dari susu, edamame, tahu, tempe, dan banyak lagi. Kedelai kerap dijadikan alternatif daging dan susu karena kandungan protein nabatinya.

Dr. Rimbawan, pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan mengatakan kedelai sangat bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan. Kedelai dapat membantu menurunkan kolesterol, mencegah peradangan, membangun otot, hingga menyehatkan jantung.

Namun ternyata banyak stigma negatif kedelai dan produk turunan yang dihasilkan yang beredar luas di masyarakat di medsos dan berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga tidak jarang masyarakat terpengaruh dan akhirnya menghindari makanan berbahan baku kedelai, padahal sebaliknya.

“Diantara stigma negatif dari produk kedelai yakni bisa mempengaruhi fungsi tiroid karena kedelai mengandung goitrogen. Zat ini dapat berdampak negatif pada tiroid dengan menghalangi penyerapan yodium. Goitrogens dalam kedelai jika dikonsumsi berlebihan dapat menghalangi sintesis hormon tiroid dan menyebabkan hipotiroidisme dan kanker tiroid.”

Beberapa penelitian juga telah menemukan bahwa isoflavon kedelai tertentu, termasuk genistein, dapat menghalangi produksi hormon tiroid. Namun, penelitian ini masih berbasis hewan dan diperlukan penelitian lebih lanjut.

Mempengaruhi hormone karena kedelai mengandung fitoestrogen yang diyakini bisa memengaruhi hormon pria jika dikonsumsi berlebihan. Pria yang mengonsumsi makanan kedelai cenderung memiliki konsentrasi sperma yang lebih rendah, tetapi masih normal, dalam kebanyakan kasus.

“Kadar protein kedelai yang tinggi terkadang juga bisa meningkatkan panjang siklus menstruasi dan menurunkan kadar hormon FSH. Kedelai mengandung estrogen turunan tanaman yang disebut isoflavon. Jika makan kedelai terlalu banyak, isoflavon dapat berdampak negatif pada tubuh wanita. Pastikan untuk tidak mengonsumsi kedelai lebih dari 60 gram per hari,” ujarnya.

Mempengaruhi pencernaan. Senyawa seperti aglutinin kedelai dapat memengaruhi pencernaan dengan memengaruhi fungsi struktur dan penghalang usus. Kedelai juga dapat mengandung beberapa antinutrien lain, termasuk inhibitor trypsin, faktor penghambat α-amilase, fitat, dan banyak lagi. Efek ini sebenarnya bisa dihindari dengan pengolahan kedelai yang tepat. Memasak, merendam, menjadikannya kecambah dan memfermentasi produk kedelai sebelum dikonsumsi dapat membantu mengurangi kandungan antinutrien dan meningkatkan daya cerna.

Kedelai juga bisa menimbulkan alergi bagi sebagian orang. Alergi kedelai terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengartikan protein tidak berbahaya yang ditemukan dalam kedelai sebagai bahaya dan menciptakan antibodi terhadap mereka. Alergi terhadap kedelai, produk kedelai, adalah alergi makanan umum. Seringkali, alergi kedelai dimulai pada masa bayi dengan reaksi terhadap susu formula berbasis kedelai.

Menyebabkan gas berlebih karena kedelai mengandung serat dan oligosakarida, senyawa prebiotik yang membantu memberi makan bakteri usus yang sehat. Tetapi kedelai juga diketahui menyebabkan perut kembung. Konsumsi kedelai berlebihan bisa membuat perut menghasilkan gas berlebih.

Susu kedelai dan makanan kedelai lainnya mengandung galactooligosaccharides. Ini merupakan jenis karbohidrat yang mungkin sulit dicerna bagi sebagian orang. Kedelai sulit dicerna, yang dapat menyebabkan gas, kembung, dan rasa tidak nyaman pada umumnya. Ini juga bisa membuat seseorang sering kentut jika dikonsumsi berlebihan.

BERGIZI : Tempe, produk hasil fermentasi kedelai bergizi tinggi dan murah harganya. (duta.co/dok)

Banyak Mitos Negatif Kedelai Menyesatkan

Dr. Rimbawan, pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan banyak informasi tantang kedelai yang salah. Derasnya arus informasi di social media seringkali mengacaukan fakta sesungguhnya dari kedelai dan produk turunannya.

“Harus diakui tempe, salah satu olahan fermentasi dari tempe bergizi tinggi dan makin diminati dunia. Sebut saja Jepang sudah banyak yang mengembangkan tempe, juga beberapa Negara Eropa lainnya.  Jangan sampai kandungan gizi tempe justru di Indonesia makin ditinggalkan sementara di dunia makin dicari dan diminati karena kandungan gizinya yang tinggi,” jelasya.

Tempe dan tahu bagi masyarakat Indonesia menjadi menu wajib yang harus ada dalam sajian makanan. Di desa apalagi, bahkan tidak jarang tempe dan tahu justru menu utama karena harganya yang  terjangkau, murah dibanding  beli ikan ataupun daging.

Kedelai merupakan salah satu pilihan makanan sehat yang bisa kita konsumsi. Walau begitu, terdapat mitos yang beredar mengenai makanan ini termasuk anggapan bahwa konsumsinya bisa menurunkan kesuburan pria.

Dr. Rimbawan mengatakan bahwa informasi tersebut tidaklah benar. Sebuah studi telah menegaskan bahwa kedelai aman bagi pria.

“Jadi aman buat laki-laki yang kemudian mencoba untuk membuahi,” kata Rimbawan dalam seminar daring beberapa waktu lalu.

Rimbawan menyebutkan, dalam sebuah studi pada hewan yang di IPB, asumsi mengenai kedelai mampu menurunkan kesuburan pria tidaklah terbukti. “Senyawa ini molekulnya mirip dengan estrogen, hormon perempuan,” kata Rimbawan.

Fakta ini membuat muncul misinformasi yang menyebut bahwa laki-laki akan menjadi lebih feminim apabila banyak mengonsumsi makanan tersebut. Senyawa ini juga yang membuat banyak orang mengaitkan konsumsi kedelai dengan kesuburan pria seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Rimbawan mengatakan, meskipun mirip, namun molekul yang mirip estrogen ini berbeda dengan estrogen yang ada dalam tubuh manusia, khususnya yang lebih banyak dikenal pada wanita. “Padahal ternyata fitoestrogen, atau estrogen yang dari tanaman itu, molekulnya seperti estrogen tetapi berbeda kok,” ujar Rimbawan.

“Kadang-kadang sifatnya malah bertolak belakang dengan estrogen itu sendiri,” sambungnya.

Rimbawan juga mengatakan bahwa sebuah studi mengungkap kandungan isoflavon pada kedelai memiliki manfaat lain. Kandungan ini bisa membantu menjaga daya ingat pada lansia

Dr. Rimbawan mengatakan bahwa faktor pengolahan penting agar manfaat kesehatan dari kedelai bisa secara maksimal didapatkan oleh tubuh. “Pemanasan suhu tinggi akan mengurangi kadar protein, juga bisa mengurangi kadar isoflavon,” kata Rimbawan.

Ia menambahkan, pada produk pangan secara umum pengolahan dengan panas dan tekanan tinggi memang akan mengurangi gizi makanan.

“Sehingga yang kami sarankan adalah bentuk-bentuk produk yang tidak digoreng menggunakan minyak yang sangat banyak tentunya. Itu akan mengurangi risiko berkurangnya zat gizi,” tambah Ketua Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB tersebut

Rimbawan mencontohkan bagaimana pengolahan dari salah satu bahan makanan yang terbuat dari kedelai yaitu tempe.

“Kalau produk olahan seperti tempe itu kita goreng, maka mutu yang terkandung di dalamnya seperti isoflavon akan berkurang, tetapi kalau kita kukus berkurangnya 13 persen. Kalau kita goreng berkurangnya 40 sampai 60 persen.”

Rimbawan mencontohkan, dalam suatu penelitian, bagi ibu-ibu yang mengalami menopause, kedelai akan lebih bermanfaat apabila diolah dengan cara dikukus. Selain itu, untuk produk kedelai dalam kemasan yang dijual secara komersial, Rimbawan menyarankan agar masyarakat mengonsumsi produk yang sumber proteinnya lebih tinggi.

“Jadi upaya untuk mengonsumsi dalam bentuk yang tidak menggunakan panas itu menjadi salah satu pertimbangan yang bisa kita lakukan. Itu pembiasaan juga sebenarnya,” tandasnya.

BERGIZI : Tahu, salah sau olahan hasil kedelai yang sangat akrab di masyarakat sebagai lauk ataupun camilan dengan kandungan gizi tinggi. (duta.co/dok)

Cegah Kolesterol, Perkuat Tulang sampai Cegah Kanker dan Menopuse

Tidak hanya itu, kacang kedelai yang dikenal sebagai sumber protein yang juga mampu menjaga kadar kolesterol agar tetap terkendali dalam tubuh. Dengan terjaganya kadar kolesterol dan tekanan darah dalam tubuh, risiko munculnya penyakit jantung juga akan menjadi lebih kecil.

Oleh karena itu jelas Dr. Rimbawan, jadikan kacang kedelai sebagai konsumsi rutin bagi Anda yang ingin terhindar dari penyakit paling mematikan di dunia ini. Sama mengerikannya dengan penyakit jantung, kacang kedelai ternyata juga dapat menjadi salah satu makanan yang mampu mencegah penyakit kanker muncul.

“Alasannya, kandungan antioksidan dalam kacang kedelai tergolong cukup tinggi sehingga mampu menumpas radikal bebas yang penyebab utama munculnya sel kanker dalam tubuh,” jelasnya.

Khasiat yang satu ini bisa didapatkan dari mengonsumsi segala macam produk olahan yang terbuat dari kacang kedelai, seperti susu, tahu, tempe, maupun bubur. Jadi, tidak sulit untuk bisa mendapatkan manfaat yang luar biasa dari kacang kedelai ini.

“Agar tulang sendi, dan juga otot senantiasa terjaga kesehatannya, tubuh membutuhkan banyak asupan beragam mineral, seperti kalsium, kalium, magnesium, serta fosfor. Saat tubuh banyak mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi tersebut, dapat dijamin bahwa kesehatan tulang, sendi, serta ototnya akan terjaga.”

Hal inilah yang membuat kacang kedelai memiliki khasiat untuk melindungi tulang, sendi, juga otot. Pasalnya, kacang kedelai mempunyai kandungan nutrisi penting untuk menjaga kesehatan  bagian tubuh tersebut. Jadi, dengan rutin mengonsumsi kacang kedelai, risiko penyakit tulang menjadi lebih kecil terjadi, serta tubuh tidak gampang merasa lelah karena kesehatan otot juga sendi terjaga.

Ketika seorang wanita telah memasuki usia kepala 4, hormon kewanitaannya akan menurun seiring dengan berjalannya waktu. Masa ini biasa dikenal dengan istilah menopause yang juga menjadi pertanda bahwa wanita di usia tersebut tidak akan mengalami menstruasi lagi.

Ada beberapa gejala yang muncul saat kondisi ini terjadi, semisal gairah seksual yang menurun, susah tidur, hot flashes, depresi, dan lain sebagainya. Memasuki masa menopause juga meningkatkan risiko seorang wanita untuk terserang berbagai jenis penyakit. Imam ghozali

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry