SURABAYA | duta.co – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan senantiasa berkomitmen memberikan jaminan kesehatan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang tentunya program ini menjamin kesehatan masyarakat Indonesia dari semua kalangan tanpa adanya diskriminasi.

Salah seorang Purnawirawan TNI AD, Sudakir (75), warga Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, mengaku sangat terbantu dengan adanya Program JKN. Mengingat sejak dirinya tak lagi bekerja sebagai prajurit tentara, ia divonis terkena penyakit diabetes melitus oleh dokter penyakit dalam di Rumah Sakit Brawijaya Surabaya.

“Setelah saya pensiun, pada sekitar tahun 2016, saya didiagnosis menderita diabetes melitus oleh dokter. Sejak saat itu, saya secara rutin memanfaatkan layanan JKN untuk berobat dan memeriksakan kesehatan setiap bulan, termasuk menerima suntikan insulin agar kadar gula darah saya tetap terkontrol. Selain itu, Program JKN juga bekerja sama dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dalam menyediakan layanan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis),” ujar Sudakir di Surabaya, Senin (19/5/2025).

Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) merupakan program yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup peserta, mencegah terjadinya komplikasi dan kecacatan, serta mengurangi biaya pelayanan kesehatan.

Sudakir mengungkapkan bahwa ia diajak bergabung dalam Klub Prolanis di Klinik Kesatrian agar fasilitas kesehatan dapat memantau kondisi kesehatannya secara berkala. Diabetes termasuk penyakit kronis jangka panjang yang memerlukan pengobatan berkelanjutan, sehingga biaya yang harus dikeluarkan oleh penderitanya cukup besar.

“Melalui Prolanis, peserta JKN dapat melakukan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan minimal satu kali dalam sebulan. Peserta juga memperoleh obat untuk kebutuhan selama satu bulan, serta pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan kadar gula darah. Selain itu, ada juga kegiatan lain seperti edukasi mengenai pencegahan penyakit kronis dan senam yang dilaksanakan bersama anggota Prolanis lainnya,” tutur Sudakir.

Peserta JKN yang sudah tergabung ke dalam klub Prolanis yang ada di FKTP akan mendapatkan manfaat layanan, seperti pengukuran tekanan darah, berat dan tinggi badan, serta pemeriksaan kadar gula dan kolesterol secara rutin baik per bulan maupun per semester. Lalu juga diadakan senam sehat Prolanis, penyuluhan kesehatan, konseling kesehatan, dan pengobatan rutin.

“Prolanis ini sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan, sehingga peserta JKN tidak akan dikenakan biaya sepeser pun. Saat kontrol rutin setiap bulan, dokter yang menangani saya juga selalu sabar dan detail dalam memberikan informasi mengenai perkembangan kondisi diabetes saya. Tidak ada diskriminasi antara pasien Program JKN dengan pasien umum, bahkan mulai dari pelayanan administrasi hingga mendapatkan obat pun dilayani dengan cara yang sama,” ungkap Sudakir.

Sudakir mengungkapkan rasa syukurnya dengan hadirnya Program JKN, ia merasa sangat terbantu disaat kondisinya yang sudah tak lagi sehat dan lemah. Ia mengatakan, BPJS Kesehatan dan pihak fasilitas kesehatan pun menunjukkan komitmen dengan sungguh-sungguh untuk memberikan layanan terbaik kepada seluruh peserta JKN.

“Sebagai penyelenggara jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia, saran saya BPJS Kesehatan harus tetap menjaga komitmennya dalam memberikan layanan kesehatan khususnya bagi warga Surabaya, agar tidak ada warga yang terkendala saat harus berobat. Saya sangat berterima kasih kepada BPJS Kesehatan, tidak bisa dibayangkan nasib saya jika tidak menjadi peserta JKN apalagi saat pertama kali kena diabetes posisi saya sudah pensiun,” kata Sudakir.

Di akhir perbincangan, Sudakir berharap agar BPJS Kesehatan dapat meningkatkan kerjasama dengan fasilitas kesehatan, karena dengan terjalinnya kerjasama dengan faskes akan mempermudah masyarakat mendapatkan layanan kesehatan. Menurutnya, manfaat yang ada dalam Program JKN telah banyak dirasakan langsung oleh masyarakat Indonesia, sejalan dengan prinsip gotong royong untuk membantu sesama yang membutuhkan layanan kesehatan. ril/lis

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry