SURABAYA | duta.co – mySooltan Aplikasi digital untuk UMKM Indonesia yang memiliki fitur utama QRIS, PPOB, Pencatatan Produk Toko & transaksi dan Toko Online. Aplikasi Sooltan memberikan peluang baru bagi UMKM untuk mendapatkan tambahan income, efisiensi operasional dan perluasan jangkauan pasar. Aplikasi sooltan ini sudah bisa di download melalui playstore.
Pengguna Aplikasi mySooltan besutan Telkom Divisi Business Service ini cukup besar. Total 200 UMKM binaan Telkom Regional 5 dan 6.000 pengunduh telah memanfaatkan aplikasi tersebut sebagai sarana transaksi jual beli.
Aplikasi mySooltan dinilai semakin memudahkan para pelaku UMKM dan pelanggan untuk melakukan pembayaran dan pencatatan penjualan secara digital.
Pgs Exevutive Vice President Telkom Regional V Jatim Bali Nusra, Rachmad Dwi Hartanto, mengatakan, Telkom memang memiliki peran penting untuk membantu UMKM naik kelas lewat akses digital dan pendampingan melalui Tim Community Development Centre (CDC).
Tim tersebut berfungsi sebagai lembaga konsultasi hingga bantuan permodalan bagi para pelaku UMKM binaan. Mulai pelaku usaha produk makanan minuman, kriya, fashion dan lainnya. Mereka merupakan pengguna aktif mySooltan yang diluncurkan sejak 2021 lalu.
“Platform mySooltan kita luncurkan untuk mendukung UMKM,” terang Tanto saat perayaan HUT ke-57 Telkom di Gedung Telkom Landmark Tower Surabaya, Rabu (6/7/2022).
Dalam platform tersebut, tersedia beragam pilihan menu. Mulai dari sooltan Pay, sooltanNet, sooltanKasir, PaDi UMKM, sooltanEvent hingga fitur Pinjaman Modal. Sehingga, para pedagang ini tidak perlu lagi membeli sistem Point of Sales (PoS).
“Jadi bisa digunakan untuk mempermudah operasionalisasi UMKM itu sendiri,” katanya. “Karena mereka bisa langsung mendownload aplikasi sooltanPay dan sooltanKasir untuk melakukan atau mendukung proses jual beli mereka sendiri,” tambahnya.
Tanto merinci, total pengunduh aplikasi mySooltan di Jatim dan Bali sendiri telah mencapai 6 ribu pengguna. Sedangkan nasional mencapai puluhan ribu.
“Khusus untuk di Jatim Bali Nusra, kita sudah melakukan semacam sosialisasi UMKM melalui rumah BUMN. Tahap awal kemarin kita lakukan khusus Jatim bekerja sama dengan Rumah BUMN di Jatim dan nanti akan kita lanjutkan ke Bali dan Nusa Tenggara,” jelas dia.
Tanto juga menargetkan tambahan pengguna pada tahun ini. Sedangkan sirkulasi transaksi hingga semester kedua 2022 masih terus dikebut secara maksimal.
“Karena ini by usage ya, mungkin nilainya belum terlalu besar. Tapi yang kita target di Indonesia itu ada hampir 6 juta UMKM mungkin nanti kita kalikan aja,” pungkasnya. imm