SIDOARJO | duta.co – Guna tunjang keberhasilan dan kesuksesan pelaksanaan Pemilu di Sidoarjo, KPU Kabupaten Sidoarjo gelar Media Gathering bersama puluhan insan pers Sidoarjo yang diselenggarakan selama dua hari mulai Jumat (26/7/24) hingga Sabtu (27/7/24) di Royal Tretes View Hotel, Prigen.
Keberhasilan KPU sebagai lembaga penyelenggara Pemilu di negeri ini, termasuk dalam perhelatan Pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang sangat ditentukan dari kemampuannya memanfaatkan keunggulan media sosial (medsos) dan sinergitas media (insan pers), khususnya.
Ketua KPU Sidoarjo, Fauzan Adim, mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan kualitas hubungan dengan para wartawan. Selain melalui Media Gathering semacam ini yang rencananya akan digelar hingga beberapa kali lagi, juga dengan program lainnya.
“Ya bisa saja kita bikin pertemuan berkala seperti coffe morning di kantor KPU Sidoarjo. Disana ada tempat yang sudah kita tata secara khusus untuk ngobrol dengan siapa saja, termasuk wartawan,” ujar Fauzan.
Masih kata Fauzan, semua upaya ini dilakukan lembaganya guna menyukseskan pelaksanaan Pilkada yang salah satu tolok ukurnya adalah partisipasi masyarakat. “Jika di periode lalu kita bisa mencapai angka 71 persen di tengah pandemi Covid, kita upayakan Pilkada kali ini angkanya bisa meningkat jadi 80 persen,” pungkas Fauzan.
Terpisah, dalam paparannya, narasumber yang merupakan Wakil Direktur Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya, Dr. Sholikh Al Huda, S.HI., M.Fil.I. menyampaikan, didasarkan pada keterlibatan 167 Juta penduduk Indonesia sebagai pengguna media sosial, berdasarkan hasil survei yang dilakukan di akhir 2023 lalu.
“Dari jumlah itu, 153 juta orang diantaranya adalah warga yang sudah berusia diatas 18 tahun. Ini menjadikan dunia digital punya kekuatan besar dalam mempengaruhi publik nasional di segala bidang, termasuk dalam urusan politik,” terangnya saat tampil sebagai pembicara dalam acara Media Gathering yang dilakukan KPU Sidoarjo, Jumat (26/724).
Jika mengacu pada data ini, seharusnya kinerja lembaga penyelenggara Pemilu akan jauh lebih mudah dalam memobilisasi masyarakat untuk datang ke TPS dan memberikan suara dukungannya pada salah satu pasangan calon Bupati/wakil Bupati yang berkontestasi di ajang pesta demokrasi tersebut.
“Daripada harus mengumpulkan warga, mestinya program sosialisasi yang digelar KPU Sidoarjo akan jauh lebih efektif jika mendayagunakan kekuatan dunia maya ini. Baik itu melalui berbagai platform media sosial seperti Facebook, IG dan WA, maupun media massa berbasis digital yang saat ini biasa disebut media online,” terang Sholikh.
Namun yang perlu diwaspadai, daya yang powerfull ini bagaikan pedang bermata dua. Disatu sisi bisa mendorong upaya KPU Sidoarjo untuk menyukseskan pelaksanaan Pilkada, namun disisi lainnya juga bisa menciptakan hasil yang kontra produktif.
Karena itu, KPU Sidoarjo harus mampu mengelola piranti ini dengan baik. Salah satu caranya adalah membangun pola kemitraan yang baik dengan para insan pers di wilayah kerjanya yang menjadi pemain aktif di dunia digital.
“Bentuknya ya seperti ini,” tegasnya di hadapan sekitar 60 wartawan dari berbagai media massa yang mengikuti acara bertema ‘Peran Media dalam Peningkatan Partisipasi Masyarakat pada Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024.
Sementara, terpisah, disesi lain, Ketua Forum Wartawan Sidoarjo (Forwas) Tovic (wartawan Surya/Tribunnews) mengatakan, bentuk sinergitas itu bisa dilakukan dengan memberikan akses informasi seluas-luasnya pada pers untuk menggali data-data yang dibutuhkan terkait pelaksanaan Pilkada guna disampaikan pada masyarakat.
Selain itu, jalinan kemitraan antara KPU Sidoarjo dengan media massa tersebut juga harus dilakukan melalui hubungan yang saling menguntungkan. “Contoh kongkritnya dengan pemasangan iklan. Karena wartawan butuh informasi sedangkan perusahaan pers tempat kami bekerja butuh iklan,” pungkas Tovic. (loe)
