Mbah Lydia (Mbah Londo) saat diminta menemui anggota DPRD Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana di kediamannya bersama duta.co, Kamis, (23/6/22). (FT/LOETFI)

SIDOARJO | duta.co – Setelah viral, seorang janda yang akan memasuki usia 71 tahun diakhir Juni ini, yang sehari-harinya menghidupi anak dan cucu-cucunya dengan bersepeda pijat keliling, diundang ke rumah anggota DPRD dari Fraksi Partai Gerindra Mimik Idayana, Kamis, (23/6/22).

Loetfi, Juru Warto dari Duta Masyarakat mengatakan bersyukur keinginan Mbah Londo yang berprofesi tukang pijat keliling akhirnya dikabulkan Allah SWT. Hal tersebut lewat kemurahan hati anggota DPRD Sidoarjo Hj. Mimik Idayana.

“Semula sehari setelah viral, Bu Mimik menyampaikan, ajak ke rumah, antar ke rumah nanti sore atau besok pagi (Kamis pagi.red),” terang Loetfi singkat.

Ditemui duta.co, Kamis, (23/6/22) di kediamannya mengatakan, ia membaca berita di media dan hatinya tergerak untuk membantu.

“Kok masih ada masyarakat kita yang masih sangat membutuhkan. Karena membutuhkan bantuan, makanya mbah sama cucu saya panggil. Dan yang sangat memprihatinkan masalah sekolah dan aturan sekolah yang mengenai infaq dan uang seragam seperti diceritakan tadi,” ujar Mimik.

Mimik Idayana yang biasa disapa mama Ida tersebut menerangkan, orang tua mereka sudah membayar dan menawar dari Rp1,9 juta membayar biaya DP Rp500 ribu, namun karena tidak mampu orang tuanya mencicil. Dalam hal ini pihak sekolah kurang memperhatikan orang tua sudah ada mencicil, seharusnya seragam diserahkan semua. Ini tidak diserahkan semua biru putih dan putih-putih.

“Akan kita tidaklanjuti, kita akan sampaikan dalam rapat dengan dinas pendidikan dan kepala sekolah, harusnya ada pertimbangan kalau orang tua tidak mampu beli di sekolah boleh beli diluar, dan hal ini tidak menutup kemungkinan di sekolah lain juga begitu,” tegas mama Ida.

Lebih tegas, anggota komisi D dari fraksi partai Gerindra tersebut menyebut ini kesempatan bagi sekolah yang mencari keuntungan, kasihan bagi masyarakat, bagaimana kalau tidak mampu, kecuali yang mampu. “Ini ada dan saya mendengar secara langsung,” tegas Mimik.

“Harapan saya setidaknya setiap tahun pelajaran baru dikasih kebebasan, sesuai kemampuannya, kalau lebih murah diluar dan beli diluar hendaknya jangan ada larangan,” tegasnya lagi.

Anggota komisi D, dari Fraksi Partai Gerindra tersebut juga berpesan kepada cucu-cucu mbah Londo. “Tetap semangat meskipun kamu dalam kondisi seperti itu. Tetap semangat dan lebih semangat belajar, jangan minder dengan orang lain yang berkecukupan. Buat semangat nenek berjuang, bekerja untuk kalian sampai lulus sekolah,” pesan mama Ida.

“Untuk uang infaq di SDN Negeri masukan bagi saya, ini infaq ada kewajiban anak-anak 2000 tiap satu Minggu dua kali. Bagi anak yang mampu tidak masalah, bagi yang tidak mampu kasihan. Dan uang seragam maupun lainnya dalam memasuki sekolah SMPN Negeri di Sidoarjo tetap akan menindaklanjuti terkait infaq dan uang seragam,” pungkasnya.

Sementara, Mbah Lidya, wanita paruh baya yang biasa dipanggil mbah Londo ini, seakan tidak mempercayai dirinya akan mendapatkan bantuan seperti ini sepeda angin mesin.

Tidak bisa dibayangkan dalam benaknya selama ini. Mbah Londo terlhat bahagia dan menangis haru, mata berkaca-kaca menunjukkan kebahagiaan tak terduga.

Mbah Londo warga Dusun Ketintang, Desa Jimbaran Wetan, Kec. Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo tersebut penghasilan yang tak pasti, terkadang seminggu tidak dapat masukan sama sekali.

Kepada wartawan, dikediaman Hj. Mimik Idayana, Mbah Londo menceritakan, seminggu pernah tidak dapat penghasilan, juga di bulan puasa tidak dapat penghasilan sama sekali. Kebanyakan alasannya mepet-mepet. “Saya tidak pasang tarif dalam memijat, tetapi di kampung rata-rata Rp50 ribu. Kadang ada juga yang ngasih Rp25-Rp30 ribu,” ujarnya.

“Disini saya bersama cucu 3, anak 2 yang satu keterbelakangan mental, hidup saya bayar kos sebulan Rp250 ribu dan listrik (lampu) Rp50 ribu,” cerita mbah Londo kepada Mama Ida dihadapan wartawan.

“Saya sulit untuk bicara, saya rasanya tidak percaya akan dapat bantuan ini (sepeda angin mesin), saya berterima kasih Ibu Mimik Idayan berkenan membantu saya, dan kepada mas dan mbak wartawan, Alhamdulillah saya berterima kasih semuanya, Semoga diberikan Kesehatan dan kelancaran,aman dalam segala,” ucap Mbah Londo sambil menangis haru.

Mbah Londo berharap dan berdoa bu Mimik (mama Ida) sekeluarga diberikan kelancaran rezeki dan anak anak beliau menjadi orang-orang yang sukses dan sehat selalu. “Sekali lagi Mbah Londo mengucapkan rasa senangnya dan terima kasih yang sangat dalam kepada mama Ida. Saya belum pernah sama sekali dijumpai anggota DPRD, baru kali ini,” pungkas Mbah Londo. (loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry