SURABAYA | duta.co – Cover Koran Tempo edisi Rabu 9 Januari 2019 ‘Memoles Ma’ruf Amin’ masih menjadi perbincangan nahdliyin. Ketua Barisan Kiai dan Santri Nahdliyin (BKSN), H Agus Solachul A’am Wahid mengaku prihatin menyaksikan upaya memoles politik Kiai Ma’ruf yang, menurut kalangan awam,  sudah sangat menyedihkan.

“Terus terang, kami sebagai warga nahdliyin prihatin mendapat kiriman foto kiai Ma’ruf yang ‘dipoles’ sedemikian rupa. Bagi kaum awam, ini tidak elok, apalagi menjadikan beliau sebagai alat untuk mengeruk massa,” tegas Gus A’am Wahib, panggilan akrab H Agus Solachul A’am Wahid dalam keterangannya kepada kepada duta.co Jumat (11/1/2019).

Masih menurut putra almaghfrulah KH Wahib Wahab ini, sejak awal dirinya sudah menduga bahwa, Kiai Ma’ruf akan menjadi bemper politik. “Yang kami takutkan, kalau kemudian kalah, beliau akan menjadi bulan-bulanan. Sementara ketika menang, ditinggalkan,” tegasnya.

Gus A’am Wahib kembali menegaskan, bahwa, keputusan tidak memilih 01 bukan karena faktor Kiai Ma’ruf, tetapi, lebih karena kinerja Jokowi yang jauh dari harapan rakyat. Janji-janjinya tidak terpenuhi, BBM terus naik, lapangan kerja sulit, tarif listrik mencekik.

“Jadi, kami tidak memilih 01 itu lantaran kinerja. Bukti negeri ini tidak bisa dipimpin petugas partai. Kita butuh pemimpin tegas, berani mengambil keputusan. Berani memilih wakil yang mumpuni seperti Bang Sandi. Ini menjadi harapan baru,” tegasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry