Proyek pengerjaan jalan Mbah Jailani, Kajeksan, Kec.Tulangan, Sidoarjo, selesai pengaspalan. (dok.duta/LOETFI)

SIDOARJO | duta.co – Muhaimin, Salah seorang warga Tulangan Sidoarjo, tampak geram. Ia mengharapkan DPRD Sidoarjo dan aparat hukum tegas dan turun tangan ke lokasi proyek pembangunan jalan penghubung Kampung Kajeksan – Kampung Kepunten yang diduga asal jadi.

Pantauan duta di lapangkan, kegiatan pekerjaan Dinas Pekerjaan Umum Binamarga dan Sumberdaya Air Kabupaten Sidoarjo Tahun Anggaran 2021 dalam pekerjaan pembangunan jalan Makam Mbah Jailani Kajeksan Tulangan dikerjakan CV. Putra Karya Mandiri beralamat Jalan Babadan Rukun VII /12 Dupak, Krembangan Surabaya, dengan nilai pagu Rp700.000.000 membuat resah Warga.

Anehnya, sheet pile yang tidak berkualitas baik tetap dipasang di proyek yang sangat mudah rusak, sehingga menimbulkan kecurigaan bagi masyarakat. Padahal, barang bukti video sheet pile yang mudah rusak yang diambil masyarakat Kajeksan udah dilaporkan pihak DPRD Sidoarjo.

Muhaimin mengaku khawatir kondisi jalan tersebut tidak akan bertahan lama ‎bila terus biarkan oleh pihak terkait.

Sedangkan, masyarakat Desa Kajeksan, HR (50) mengatakan, penahan jalan yang naik turun seperti ular tangga dinilai sangat amburadul. “Masa kontraktor pemenang tender proyek 700 juta pekerjaannya Amburadul? Dan juga ketebalan aspal diduga sangat tipis dan material lainnya banyak yang dikurangi, sehingga kualitas jalan tersebut diragukan. Kami sebagai masyarakat pengguna manfaat jalan tersebut merasa sangat kecewa,” Jelas HR.

Sementara, Muhaimin melanjutkan, bilamana suatu pekerjaan proyek yang dibiayai oleh uang negara, dan hasilnya tidak sesuai dengan (RAB) dan merugikan pemerintah, penegak hukum dalam hal ini harus bertindak tegas jika sudah ada hal yang menyimpang dalam penggunaan uang negara.

“Penegak hukum harus bertindak tegas jika ada penyimpangan atau penyalahgunaan uang negara,” pungkasnya. (yud/loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry