MOJOKERTO | duta.co – Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto M Ali Kuncoro menandaskan jika WhatsApp (WA) Blast Survei Penilaian Integritas (SPI) bukanlah hoaks. Hal ini menyusul maraknya penipuan melalui WA menjadi kekhawatiran masyarakat terhadap munculnya survei ini.
SPI sebagai bagian dari upaya nasional dalam menekan risiko korupsi dan meningkatkan integritas serta kualitas layanan publik. Pengisian survei kegiatan yang diinisiasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini adalah melalui WhatsApp Blast yang melibatkan pegawai pemerintah, masyarakat pengguna layanan, dan para pakar yang terampil dalam evaluasi kinerja instansi pemerintah.
Untuk itu, Al Kuncoro mengimbau seluruh pegawai Pemerintah Kota Mojokerto dan seluruh masyarakat yang menerima WA Blast agar mengisi survei.
“Seluruh pegawai Pemkot dan warga masyarakat yang menerima WA dari akun SPI 2024 bercentang biru, mohon direspon dengan mengisi surveinya. Jangan ragu untuk mengisi karena ini bukan hoaks dan merupakan akun resmi,” kata Ali Kuncoro.
Lebih lanjut sosok yang disapa Mas Pj ini mengatakan, mengisi SPI tidak hanya menjadi alat untuk mengukur integritas pemerintah tetapi juga sebagai langkah konkrit dalam memerangi korupsi yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan publik secara keseluruhan.
“Dengan partisipasi yang jujur dan objektif dari para responden, hasil SPI dapat memberikan gambaran yang akurat dan berarti bagi upaya pemberantasan korupsi, serta mewujudakan pelayanan publik yang lebih baik dan berintegritas di Kota Mojokerto,” tuturnya.
Untuk diketahui selain untuk mencegah korupsi hasil SPI menjadi salah satu indikator pada indeks Reformasi & Birokrasi (RB) dan masuk dalam RPJMN 2022- 2024. SPI juga menerbitkan rekomendasi perbaikan bagi setiap K/L/PD untuk selanjutnya bisa ditindaklanjuti demi perbaikan sistem pemerintahan dan layanan publik di Indonesia.
SPI 2024 secara blasting akan dilaksanakan hingga Oktober, dan selanjutnya dilakukan pengolahan data pada bulan November-Desember 2024 dan hasil SPI akan disampaikan pada minggu kedua Januari 2025. (ywd)