UPNORMAL : Wali Kota Kediri Mas Abu saat bincang santai bersama jurnalis (duta.co/Nanang Priyo)

KEDIRI | duta.co – Ditengah kesibukannya sebagai Wali Kota, Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri lebih banyak di luar kota mengaku rindu bisa menyisihkan waktu berbincang santai bersama jurnalis yang digelar Humas Pemerintah Kota Kediri di Upnormal Cafe, Kamis malam (30/05/2019).
“Ayolah gantian saya yang tanya ya atau beri saya masukkan buat Kota Kediri ke depan, apa yang kurang dan tolong beri masukkan, saatnya jurnalis juga peduli dan aktif dalam pembanggunan,” ucap Mas Abu, kemudian sejumlah usulan pun disampaikan oleh para jurnalis di Kediri.
Mulai dari menyikapi permasalahan inflasi, pembagian tugas antara wali kota dengan sekretaris daerah, pentingnya terus menaikkan kemampuan SDM dengan sejumlah bekal, melakukan intervensi agar UMKM Kota Kediri bukan hanya berkuasa di tingkat lokal, bahkan hingga mendorong agar bandara yang akan dibangun masuk dalam wilayah Kota Kediri.
Sejumlah usulan dari jurnalis ini ternyata mendapat apresiasi luar biasa orang nomor satu Kota Kediri. Bahkan dirinya mengaku terinspirasi untuk menggandeng para jurnalis untuk lebih mengekspose sejumlah kegiatan. Termasuk bagaimana jurnalis sangat peduli atas cagar budaya, turut mengawal peraturan daerah dan selalu andil dalam setiap kegiatan pemerintah kota.
“Sebenarnya saya yang salah, selalu lupa belum mengucapkan terima kasih kepada panjenengan semua. Biasanya kita agendakan buka bersama, sekarag Cuma ngopi bareng. Namun usulannya keren-keren namun kami harus jujur atas keterbatasan anggaran,” ucap Mas Abu.
Solusinya, pihak pemerintah kota akan membuat daftar CSR bagi perusahaan swasta yang membuka usaha di Kota Kediri.
“Seperti dealer sepeda motor, mobil, toko modern dan semua selama ini belum menyampaikan anggaran CSR. Akan saya data dan tak buatkan daftarnya,” imbuhnya.
Terkait bandara, wali kota pun terpaksa harus jujur bahwa dirinya baru saja dipanggil Presiden Joko Widodo. Terkait rencana pembangunan dan penggelola bandara yang akan segera dibangun di Kediri.
“Jujur saja, saya ini bingung kenapa Presiden bertanya kepada saya? Apakah ini juga ada wacana bandara akan masuk wilayah pemerintah kota?,” ungkap wali kota.
Tentunya bila kemudian terjadi pemekaran wilayah, karena selama ini Kota Kediri hanya memiliki 3 kecamatan dan selisih jauh dibanding kabupaten memiliki 26 kemacetan, diharapkan kebijakan pemerintah pusat untuk melakukan penataan ulang. Diketahui bersama, 5 kecamatan mulai Mojo, Semen, Banyakan, Grogol dan Tarokan telah masuk wilayah hukum Polres Kediri Kota.
“Masalah tersebut kebijakan pemerintah kota, hanya kadang saya kaget juga jika saya longgar sepedaan, ada beberapa orang menyapa saya kemudian menanyakan kapan desa kami masuk wilayah kota,” ujar Mas Abu sebelum menutup acara ngopi bareng bersama jurnalis. (nng)
 
 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry