SURABAYA | duta.co  – Marcha Sharapova Rusli, seorang pegiat sosial, seni, pengusaha fashion sekaligus brand ambasador Bigetron Esport membuat sebuah terobosan.

Marcha mendesain baju dari kain hasil Ecoprint anak disabilitas dari sebuah sekolah luar biasa di Sidoarjo. Senin (14/10/2024), baju-baju itu mereka perkenalkan.

Dear Earth adalah kolaborasi mereka. Untuk lebih ramah terhadap lingkungan dan mencintai bumi. Dikatakan Marcha,  kreativitas dan keberlanjutan saling terkait. Seni adalah salah satu media paling kuat untuk mengomunikasikan konsep-konsep kompleks seperti keberlanjutan, terutama kepada generasi muda. Melalui ekspresi kreatif, anak-anak tidak hanya belajar tentang masalah lingkungan, tetapi juga menemukan kekuatan mereka untuk berkontribusi secara positif bagi dunia.

“Dear Earth menyediakan platform di mana tanggung jawab lingkungan dan bakat seni berpadu, membuktikan bahwa kreativitas dapat menghasilkan perubahan nyata,” katanya.

Inspirasi untuk Dear Earth dimulai dari pekerjaannya di Yayasan 1001 Harapan, di mana ia pertama kali mengajarkan seni berkelanjutan kepada anak-anak dengan menggunakan bahan limbah seperti tutup botol plastik, kantong plastik, dan mainan bekas.

Tujuannya adalah menunjukkan kepada mereka bahwa keberlanjutan dapat kreatif dan berdampak. Namun, proyek ini benar-benar berkembang ketika saya memperluasnya untuk mencakup anak-anak berkebutuhan khusus di Isani Tunas Mandiri.

Ia lalu memperkenalkan mereka pada eco-print batik, sebuah kerajinan yang dipilih tidak hanya karena makna budayanya tetapi juga karena ramah lingkungan dan mudah diakses. Eco-print batik lebih mudah dipahami dan dipraktikkan oleh anak-anak, memungkinkan mereka untuk terlibat dalam aktivitas yang bermanfaat bagi lingkungan meskipun memiliki keterbatasan.

Kerajinan ini memberdayakan mereka, memberi mereka cara untuk berkontribusi secara positif sambil menghormati kemampuan mereka. Apa yang dimulai sebagai workshop sementara menjadi kegiatan ekstrakurikuler permanen berkat antusiasme para siswa dan dukungan dari sekolah.

Pengalaman ini sangat menggerakkan saya dan memunculkan Dear Earth. Fokus saya beralih pada pencarian solusi kreatif untuk masalah lingkungan sambil memberikan manfaat bagi komunitas berkebutuhan khusus.

“Dear Earth melanjutkan perjalanan ini, menunjukkan bahwa keberlanjutan dan kreativitas dapat menjadi alat yang kuat untuk inklusi dan dampak positif terhadap lingkungan,” ungkapnya.

Apa yang Diperjuangkan Dear Earth:
Dear Earth bertujuan untuk mengatasi masalah lingkungan dengan berpikir di luar kebiasaan. Kami mengajarkan komunitas—terutama yang memiliki sumber daya terbatas—bagaimana memanfaatkan kembali bahan limbah untuk menciptakan sesuatu yang indah dan bermakna. Selain sekadar inisiatif seni, Dear Earth adalah tentang memberdayakan masyarakat, mendorong inklusi, dan menciptakan kebiasaan berkelanjutan jangka panjang.

Harapannya adalah untuk terus memperluas jangkauan Dear Earth dan membantu lebih banyak komunitas melihat bahwa tindakan kecil dan kreatif dapat memberikan dampak besar pada lingkungan mereka dan kehidupan mereka.

Tety Agustina, Kepala Sekolah Luar Biasa mengaku senang anak didiknya diajari keterampilan. Karena keterampilan itu akan menjadi bekal bagi anak didiknya agar mandiri. ril/hms/lis

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry