Kanit Gakkum Satlantas Polresta Sidoarjo, AKP. Ony Purnomo, saat ditemui wartawan, Jumat (12/7/24). (FT/LOETFI)

SIDOARJO | duta.co – Modus penipuan melalui telepon dengan sasaran korban kecelakaan masih kerap dijumpai. Penipuan ini dapat merugikan korban hingga jutaan rupiah melalui modus telepon anak kecelakaan. Masyarakat harus waspada!

Hal ini disampaikan Kanit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satlantas Polresta Sidoarjo, AKP. Ony Purnomo.

AKP. Ony Purnomo, ditemui di ruang dinasnya, Jumat (12/7/24), mengatakan, kejahatan penipuan dengan modus telepon keluarga kecelakaan itu sudah lama dan masih ada saja warga yang menjadi korban.

“Jadi beberapa kasus yang kita tengarai, setelah muncul di media (baik medsos maupun media massa), itu ada korban yang jadi sasaran penipuan melalui online (telepon) kedua bela pihak. Jadi berbagai macam modus mereka mendapatkan nomor – nomor pelaku kecelakaan,” ujarnya.

Masih kata Ony menjelaskan, Ditreskrim atau di bagian penyidikan pasti di SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan) menyertakan jangan percaya dengan nomor siapa pun yang mengatasnamakan jabatan tertentu di Kepolisian, kecuali dengan penyidik yang menangani.

Lanjut Ony, hal ini pernah terjadi di unit Gakkum, peristiwa yang setelah muncul di pemberitaan itu ada korban dari kedua pihak pelaku yang sedang terjadi kecelakaan dengan modus penipuan online.

“Saya harapkan kepada semua masyarakat dan semua pihak yang ada kaitannya dengan masalah hukum atau terkaitan dengan masalah apapun (berperkara), kemudian ada pihak- pihak yang mengaku atau meminta dan memberikan solusi bila anda tidak kenal, juga nomor itu muncul secara tiba-tiba, tolong jangan mudah dipercaya apalagi modus transfer dengan penyelesaian masalah,” tegas Ony.

“Karena jelas penipuan dan jangan mudah percaya, dan tolong untuk masyarakat lebih hati-hati karena sekarang teknologi sudah canggih, jangan mudah percaya dengan modus – modus penipuan cara online yang bisa di manfaatkan oleh oknum tertentu untuk melakukan,dan dimanfaatkan kegiatan kriminal,” pungkasnya.

Terpisah, Wawan (46), warga Tanggulangin, yang saudaranya pernah mengalami kecelakaan, mengatakan, sudah banyak imbauan warga agar mengecek ulang terlebih dahulu apabila menerima telepon yang mengabarkan ada keluarga kecelakaan. “Misal kecelakaan, biasanya telepon malam -malam dan meminta uang dengan berbagai alasan,” ucapnya.

“Yang paling penting sekarang adalah warga harus lebih berhati-hati ketika menerima telepon dari orang tak dikenal agar tidak menjadi korban penipuan,” ungkapnya. (loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry