JAKARTA | duta.co — Ratusan pemuda-pemudi hadir dalam acara deklarasi relawan Jokowi Untuk Rakyat Milenial (JOURNAL) di Insomniak Cafe, Ciputat, Tangerang Selatan. (Sabtu, 22 September 2018)
Acara tersebut merupakan inisiatif dari pemuda-pemudi Milenial Jabodetabek yang diisi dengan kegiatan diskusi publik tentang 5 tahun Jokowi di mata anak muda dilanjutkan dgn deklarasi.
Deklarator Journal (Jokowi untul Rakyat Millennials) Rizqie Guntur Pahlawan pada kesempatan launching relawan Journal mengatakan bahwa, “Pak Jokowi merupakan simbol kerja nyata dan pro generasi muda, dari Pak Jokowi kita bisa belajar untuk membangun Indonesia kita hanya perlu aksi bukan terjebak pada narasi-narasi”, imbuhnya.
Dinno Munfaizin Imamah dalam paparannya menyampaikan bahwa Milenial adalah generasi yang mampu memanfaatkan kesempatan zaman.
“Kalian, generasi Milenial jangan menjadi generasi yang merasa terbebani dalam menghadapi zaman. Justru sebaliknya, harus mampu memanfaatkan kesempatan zaman”, tegasnya, yang juga Ketua Tim Relawan Satria Pinandita tersebut.
Sedangkan pembicara kedua, Labib Syarief lebih fokus memaparkan peran Indonesia di bawah pemerintahan Jokowi di mata Internasional.
“Bagaimana Jokowi dikatakan anti Islam ketika Indonesia berdiri di garda paling depan untuk mengecam claim yarussalem sebagai ibukota Israel. Usaha tersebut membuktikan bahwa Jokowi berkomitmen terhadap Islam dan Nasionalisme”, ujarnya.
Pantauan awak media di lokasi, para hadirin kompak dan penuh semangat mengangkat alat peraga kampanye yang di desain dengan sangat kreatif. Tak lupa juga suasana semakin meriah dengan teriakan jargon #KitaBantuPakJokowi.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Fitra Aditya menyampaikan bahwa anak muda harus mau untuk terlibat aktif dalam momentum politik terutama Pilpres 2019 kali ini.
“Kegiatan ini berangkat dari keresahan teman-teman yang melihat anak muda sangat apatis terhadap politik. Padahal jumlah kita hampir 50% sehingga penting untuk legitimasi pemerintah. Saatnya kita harus terlibat untuk turun bersama. Bapak Jokowi telah memberi kita ruang untuk berekspresi”, di akhir sambutannya. (rls)
