Foto kriminoligii.d

CIANJUR | duta.co – Waktunya hampir bersamaan. Harinya sama, dengan peristiwa rentetan bom di 3 Gereja Surabaya. Minggu 13 Mei 2018 mulai jam 01.00 s/d 04.45 wib, telah dilakukan olah TKP penangkapan teroris yang dilakukan tim Densus 88 Mabes Polri. Lokasi kejadian di terminal Pasir Hayam, Jebrod Jl Perintis Kemerdekaan Kec. Cilaku Kab. Cianjur Jawa Barat.

”Terduga menggunakan kendaraan roda 4 merk Honda Brio warna abu abu nopol F 1416 UZ.  Didalam Kendaraan tersebut terdapat 4 orang yang diduga teroris sudah dalam keadaan mati (tertembak),” demikian laporan yang sempat bocor ke media sosial.

Adapun Identitas pelaku teroris pertama, nama Batti bagus Nugraha, lahir Kuningan 1 Agustus 1997, pelajar/mahasiswa, alamat Jl. Utan Panjang III Rt 009/005 Ds. Utan Panjang Kebayoran Jakarta pusat. Kedua, Dwi Cahyo Nugroho, lahir Jakarta 13 Januari 1995, swasta, alamat Ds. Klagenwonosari, Rt 02/04 Kec. Klirong Kab. Kebumen Jateng. Ketiga, Agus Riyadi, Pekalongan 18 Agustus 1985, alamat dusun kesasi kota, rt 006/009 Ds. Kesasi Kec. Kesasi Kab. Pekalongan Jateng, Keempat, Haji Saputra, lahir Kalicinta 10 Juli 1994, alamat Cinta dari Rt 001/001 Ds. Kalicinta Kec. Kotabumi Utara Lampung Utara.

Barang bukti yang diamankan selain identitas ada  2 buah senpi jenis Revolver peluru 8 buah. Kronoliginya, saat di wilayah Cianjur, tepatnya di perempatan Pasir Hayam, para terduga teroris itu diperkirakan telah mengetahui keberadaan petugas kepolisian. Mereka mencoba melarikan diri dengan masuk ke dalam kawasan Terminal Pasir Hayam. Tak mau targetnya lepas, petugas dari Densus 88 langsung melakukan pengejaran.

Namun saat akan diberhentikan oleh petugas keempat terduga teroris itu mencoba melawan dengan senjata api yang mereka bawa. Rosidin, 55 tahun, seorang pedagang Pasar Induk Pasirhayam, yang berada di lokasi kejadian mengaku sempat diminta menghindar oleh orang yang mendatangi lokasi. “Namun saat itu saya mendengar suara letusan. Saya kira itu petasan,” ujar Rosidin di Cianjur, Ahad, 13 Mei 2018 kepada Tempo.co.

Dia pun menyingkir dari lokasi terminal yang berdampingan dengan pasar induk. “Pagi-pagi baru saya tahu kabar ada teroris ditembak di Terminal Pasirhayam,” kata Rosidin. (net)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry