
MOJOKERTO | duta.co – Ditengah bermunculannya sejumlah bakal calon (balon) bupati Mojokerto yang akan menjadi kontestan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Mojokerto tahun 2020, mantan Pangdam V Brawijaya era tahun 1971 – 1973, Jenderal (Purnawirawan ) Widjoyo Sujono angkat bicara soal sosok yang akan mempimpin Bumi Majapahit ke depan.
“Saya yakin Satria Piningit yang akan memimpin Indonesia ke depan akan segera muncul. Kemunculannya akan di awali dari Bumi Majapahit ini,” ujarnya saat berkunjung ke petilasan Tribuana Tungga Dewi di Desa Klinter Rejo, Kecamatan Sooko, Mojokerto, Minggu (22/12).
Widjoyo Sujono yang datang bersama istri disambut budayawan dan pelaku spiritual Mng Indra Moesaffa dan sejumlah budayawan lainnya. Jenderal yang mendalami spiritual dan budaya ini meyakini, sosok Satria Piningit ini akan muncul pada 500 tahun runtuhnya Kerajaan Majapahit.
“Kemunculannya ya pada perhelatan Pilkada Kabupaten Mojokerto tahun 2020 nanti. Kepemimpinannya akan diawali dengan memimpin Kabupaten Mojokerto sebagai Bumi Majapahit,” tandasnya.
Namun siapa orang yang dimaksud Satria Piningit tersebut, Widjoyo hanya menyebutkan bahwa Satria Piningit yang dimaksud berasal dari kalangan kesatria.
“Sama seperti Maha Patih Gajah Mada. Laki-laki asli Mojokerto dan dari kalangan kesatria yang berpandangan luas,” katanya.
Sementara itu Mng Indra Moesaffa mengatakan, dirinya bersama teman-teman spiritulnya telah melakukan perenungan di petilasan Raja Majapahit, Hayam Wuruk di Desa Panggih, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
“Kami mendapat isyaro tentang sosok yang mampu memimpin Indonesia di masa depan,” tuturnya.
Kemunculan sosok Satria Piningit yang dimaksud ditandai dengan banyak ditemukan situs-situs baru di hampir seluruh Jawa Timur.
“Kami meyakini momentum kemunculannya pada perhelatan Pilkada Kabupaten Mojokerto karena kepemimpinannya diawali dengan memimpin Bumi Majapahit, ” katanya.
Sedang wakil yang akan mendampingi Satria Piningit ini, lanjutnya, awal kepemimpinannya akan didampingi sosok seperti Tribuana Tungga Dewi.
“Orangnya lembut dan agamis tapi tegas serta paham administrasi. Pendampingnya ini cocok sebagai penyeimbang Satria Piningit yang sosoknya dari kesatria dan lebih banyak di lapangan,” terangnya.
Indra juga tidak menyebut secara langsung calon pendamping yang dimaksud.
“Isyarat yang muncul, sosoknya seperti Tribuana Tungga Dewi. Dengan demikian ia adalah seorang wanita yang lembut, agamis, tegas, cerdas, dan yang pasti memiliki trah Mojopahit,” pungkasnya.ywd