MAKKAH | duta.co – Air zamzam, salah satu oleh-oleh jamaah haji yang ditunggu keluarga di tanah air. Tetapi, karena cair, maskapai penerbangan membatasinya. Nah, larangan membawa air zamzam tambahan ini membuat banyak jamaah haji Indonesia kecewa.Tidak sedikit yang ‘menerobos’  tetap membawa sebanyak-banyaknya dalam koper mereka.

Hal ini disampaikan Kepala Daerah Kerja Makkah, Nasrullah Jasam saat melakukan sosialisasi lagi ke hotel-hotel jamaah perihal larangan membawa air zamzam melebihi batas.

Sebagian jamaah yang sudah memasukkan air zamzam banyak, akhirnya mengeluarkan lagi dari koper mereka. Padahal, sebelum diinformasikan ulang oleh Nasrullah, jamaah sebenarnya sudah tahu dari petugas sektor soal larangan ini. Tetapi berusaha membandel. Dan, lucunya, jika berhasil, akan menjadi cerita menarik di tanah air.

Tetapi, tidak sedikit yang berhasil digeledah aparat. Akhirnya beragam rasa kecewa disampaikan jamaah kepada Nasrullah yang sedang melakukan sosialisasi di Hotel Tharwat Al Raudhah 809 dan Hotel Tayeb 712.

Lucunya, karena kecewa tidak dapat membawa air zamzam tambahan, para jamaah menghabiskannya dengan berbagai macam cara. Sebagian diantaranya bahkan membuat Nasrullah heran.

Suhendi misalnya, terpaksa mengeluarkan kembali air zamzam yang sudah masuk koper karena baru tahu ada larangan. Air zamzam kemudian diminum dan dimasak untuk membuat kopi rame-rame. “Daripada dibuang sayang,” kata Suhendi kepada Nasrullah, Senin (11/09) malam.

Bahkan karena jumlahnya terlalu banyak, air zamzam yang sudah dikumpulkan digunakan untuk mandi oleh Ibrahim. Hebatnya, jamaah asal Sukabumi itu mengaku merasakan berkah dari air zamzam yang digunakannya untuk mandi tersebut.

“Alhamdulillah saya merasakan barokahnya. Setelah buat mandi saya bisa jalan lagi. Kemarin lemas dan sudah susah jalan. Tapi sekarang bisa jalan lagi,” katanya.

Kisah Ibrahim ini semakin gawat kalau dipercaya oleh seluruh jamaah. Bisa-bisa mereka berebut cari zamzam untuk mandi. Padahal, jelas, air zamzam adalah untuk minum, bukan dipakai untuk mandi, meski sebagaian ulama tidak melarang untuk digunakan mandi.

Sementara di  Tayeb Hotel,  Nasrullah  mendatangi jamaah wanita yang tengah mengemas barang-barang mereka. Setelah mendapat pejelasan bahwa air zamzam juga tidak boleh dibawa dalam tas tentengan, mereka pun mengaku kecewa.

“Kalau dibawa di tas jingjing ini katanya kan boleh Pak. Saya tadi balik lagi ke Masjidil Haram untuk ambil air zamzam. Sekarang malah enggak boleh. Kan yang enggak boleh hanya di koper Pak, kalau dijinjing kan gak ada aturan,” kata Hj Nurhajatun asal Solo membuat semua tertawa.

“Boleh Bu dibawa ke bandara. Nanti sampai bandara diminum saja ya, bisa juga buat di jalan. Soalnya nanti kalau sudah masuk ruang tunggu pasti diambil petugas,” kata Nasrullah.

Hj Nurhajatun dan tiga teman sekamarnya, akhirnya meminum air zamzam yang sudah mereka kemas dan siap dimasukkan ke tas tentengan. (em,vv,ram)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry