Dwi Soetjipto (IST)
Dwi Soetjipto (IST)

JAKARTA | duta.co – Direktur Utama PT Pertamina Dwi Sutjipto dan Wakil Direktur Utama PT Pertamina Ahmad Bambang dicopot dari jabatannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Jumat (3/1) pagi tadi. Pemerintah pun menjelaskan alasan pencopotan.

Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakanm alasan diberhentikannya Dwi Sutjipto dan Ahmad Bambang ini karena Pertamina membutuhkan penyegaran manajemen. Sehingga, dengan adanya perombakan jabatan ini diharapkan Pertamina bisa menjadi lebih baik lagi ke depannya.

“Ini masalah leadership yang ada di Pertamina. Pertamina ke depan tanggung jawabnya luar biasa. Pertamina tugasnya strategis. Manajemen harus solid. Internal yang ada perlu ada penyegaran,” ujarnya.

Sebelum pencopotan, Wadirut Pertamina Ahmad Bambang mengunggah sebuah cuitan dalam akun twitternya mengenai perpisahan pada pukul 06.00 pagi tadi. Dia mengucap syukur telah menunaikan tugasnya sejauh ini meski terus mengalami kesulitan dan hambatan.

“Alhamdulillah. Telah aku tunaikan amanah ini meski dengan tertatih-tatih. Semoga bermanfaat bagi orang banyak dalam jangka panjang. Aamiin,” tulis Ahmad.

RUPS Pertamina digelar tertutup sekitar pukul 10.00-10.30 WIB tadi di lantai 7 Gedung Utama Kantor Kementerin BUMN. RUPS dihadiri  Komisaris Utama Pertamina, Tanri Abeng usai RUPS, perwakilan Kementerian Keuangan, Kepala BKF Suahasil Nazra, Perwakilan Kementerian ESDM, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar dan sejumlah pejabat tinggi negara lainnya.

Kabar yang beredar,  posisi wakil direktur utama kabarnya akan dikosongkan sementara waktu. Sedangkan posisi Dirut akan diisi pejabat sementara. Komisaris Pertamina Edwin Hidayat Abdullah yang juga Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kemeterian BUMN, disebut-sebut bakal menjadi nakhoda sementara Pertamina.

Perombakan ini kabarnya terkait kisruh dua nakhoda di Pertamina. Masalahnya bermula dari langkah Dewan Komisaris mengajukan perubahan struktur organisasi Pertamina, termasuk tambahan posisi Wadirut pada Agustus 2016.

Kementerian BUMN menyetujui usulan itu. Alasannya, lingkup usaha Pertamina semakin luas dan membutuhkan posisi baru untuk mengawasi bisnis pengolahan dan hilir perusahaan. Namun, dalam perjalanannya, hal ini memicu gesekan dengan munculnya keributan mengenai impor solar dan kerusakan kilang.

Karir Dwi Soetjipto terhitung cepat dan bersinar. Moncer sebagai Dirut PT Semen Grsik (2005-2012) dan Dirut PT Semen Indonesia (2012-2014), Dwi kemudian didaulat oleh Presiden Joko Widodo menjadi Dirut Pertamina menggantikan Karen Agustiawan. Namun dengan diberhentikan dari Dirut Pertamina, belum jelas apa pos baru yang bakal dijabat Dwi.

Yang jelas Dwi saat ini telah menjadi salah satu  dari advisory board (dewan penasihat) Center For Strategic & International Studies (CSIS) untuk program di Asia Tenggara per 1 Januari 2017. Sebagai dewan penasihat, Dwi Soetjipto akan memberikan masukan strategis untuk mendukung dan memperkuat riset serta program-program yang dijalankan CSIS di Asia Tenggara. ful, net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry