MALANG | duta.co – Guna memperingati 100 hari kekejaman bangsa Israil terhadap rakyat Palestina. Hampir 400 massa memadati bundaran Tugu Kota Malang. Aksi ini serentak digelar di 100 kota di Indonesia, serta 100 negara lain di dunia.
Hal tersebut di atas disampaikan oleh Muhammad Taufik Setiawan Sekertaris Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Kota Malang. Lebih lanjut ia menyampaikan, aksi ini merupakan bagian dari peringatan 100 hari genocida Israil kepada Palestina. Aksi ini serentak digelar di 100 ibukota negara di seluruh dunia, sedangkan di Indonesia, terdapat 100 kota yang mengadakan aksi serupa.
“Tuntutan kami, seret dan adili Israil di Mahkamah Internasional, karena ini merupakan pembunuhan masal terbesar di abad ini,” ungkap Taufik, Sabtu, (13/01/’23).
Meski gerimis mengguyur di seputaran Balaikota Malang, tak menyurutkan aksi memperingati 100 hari dimulainya pembunuh 23 ribu rakyat Palestina. Aksi ini diharapkan dapat menggugah nurani seluruh umat manusia untuk menekan dan melawan kebiadaban Israil.
Menurut Sekertaris Ikadi ini, ketika awal kemerdekaan Indonesia, bangsa Palestina yang pertama kali mengakui. Maka seharusnya sebaliknya, saat bangsa Palestina dijajah, sepatutnya rakyat Indonesia membantu melawan kedholiman kaum Israil.
Aksi damai ini diikuti beberapa komunitas dan lembaga pendidikan. Doantaranya Ikadi, juga ada alumni PA 212, Komite Nasional Rakyat Palestina (KNRP), serta ratusan santri dari Pondok Pesantren Darul Ukhuwah (PPDU) Malang.
Masa yang mencapai 400 orang ini memenuhi Tugu Balaikota Malang. Mereka menggelar aksi Flashmop dan bersama-sama mengibarkan bendera Palestina dan bendera merah putih. Tak hanya itu, peserta juga membagikan bunga dan bendera kecil kepada Polisi yang bertugas dan pengguna jalan.
“Kami juga mengedukasi masyarakat. Bahwa, tidak perlu menjadi muslim untuk mendukung Palestina. Namun hanya butuh rasa kemanusiaan agar penjajahan itu dienyahkan di muka bumi ini,” tutupnya.