Choirul Sholeh Rasyid, Ketua PP Ikatan Sarjana NU (kanan) saat berada di Kantor Cak Anam, Astranawa, Jawa Timur. (FT/MKY)

SURABAYA | duta.co – Makian politikus PDIP Arteria Dahlan yang menyebut Kementerian Agama ‘bangsat’ menuai protes keras. Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi sangat kecewa dengan penyebutan Kementerian Agama ‘bangsat’. Menurutnya, Arteria berlebihan, seperti tak pernah ‘makan’ bangku sekolah.

Choirul Sholeh Rasyid, Ketua PP ISNU yang juga Wakil Sekjen DPP PPP, kepada duta.co, Jumat (30/3/2018) mengaku sangat prihatin dengan kalimat tersebut. Apalagi Kemenag telah mendapatkan apresiasi dari lembaga lain, seperti KPK, bahkan pembenahan masalah haji-umroh mengalami kemajuan yang pesat.  Bahwa masih ada kekurangan, itu sangat manusiawi.

“Saya minta Saudara Arteria Dahlan menyampaikan maaf secara terbuka di muka umum. Permintaan maaf kepada jajaran Kementerian Agama dan seluruh lembaga binaan Kementerian Agama di seluruh tanah air, dan terpenting tidak akan mengulang kejadian yang sama,” demikian disampaikan Choirul Sholeh mantan Sekjen PP GP Ansor 1995-2000 ini.

Menurut politisi asal Jember ini,  Majelis Kehormatan DPR RI juga harus bertindak, memberikan teguran keras dan sanksi yang pantas dan tegas. Tidak boleh wakil rakyat melakukan penghinaan, bukan saja kepada lembaga pemerintah tetapi juga menyakiti hati seluruh umat Islam. “Sangat tidak pantas dan memalukan lembaga DPR RI,” jelasnya.

Hal yang sama disampaikan Achmad Baidowi. “Jangan sampai karena memiliki hak imunitas, kemudian anggota DPR bisa mengeluarkan kata-kata kasar seperti itu,” ujar Baidowi politisi asal Madura ini.

Pernyataan sikap terbuka diluncurkan Dewan Pengurus Wilayah Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Indonesia Jawa Barat. Pernyataan itu diteken Ketua Umumnya H HERI PURNAMA, M.Pd.I dan Sekretaris Umum H. DEDE SYAMSUL.ANWAR,.MH. Berikut isinya:

Menyikapi pernyataan Saudara ARTERIA DAHLAN, anggota DPR RI Fraksi PDIP asal Daerah Pilihan 6 Jawa Timur (Kediri, Tulungagung dan Blitar) pada saat Rapat Komisi III DPR RI bersama Jaksa Agung, Rabu, 28/03/2018, yang menyematkan Kementerian Agama dengan kata ‘bangsat’, dengan ini kami menyatakan:

1. DPW PGM INDONESIA JAWA BARAT sebagai organisasi Profesi yang mewadahi.guru madrasah se jawa barat yang mendampingi penyelenggaraan Kementerian Agama untuk melahirkan anak-anak bangsa yang memiliki akhlakul karimah, berkarakter baik dalam sikap, perilaku maupun tutur  kata melalui pendidikan madrasah dan keagamaan Islam menyatakan keberatan dan tersinggung atas ucapan Saudara ARTERIA DAHLAN.

2. Ungkapan Saudara ARTERIA DAHLAN tidak mencerminkan sikap, perilaku dan tutur kata yg mulia sebagai seorang anggota DPR RI yang seharusnya menjadi teladan masyarakat.dan terhormat.

3. Meminta Saudara ARTERIA DAHLAN untuk menyampaikan secara terbuka di muka umum permintaan maaf kepada jajaran Kementerian Agama dan semua lembaga binaan Kementerian Agama di seluruh tanah air dan tidak mengulang kejadian yang sama.

4. Meminta kepada Majelis Kehormatan DPR RI untuk memberikan teguran keras dan MENONAKTIFKAN Saudara ARTERIA DAHLAN dari keanggotaan DPR RI.

5. Mendorong kepada  masyarakat umum khususnya seluruh guru madrasah, pengelola madrasah dan santri  serta orang tua siswa/i untuk tidak memilih kembali Saudara ARTERIA DAHLAN dalam pemilihan legislatif yang akan datang.

Alkisah, makian ‘bangsat’ anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan ke Kementerian Agama itu terlontar saat rapat Komisi III DPR dengan Kejaksaan Agung, Rabu (28/3) kemarin. Awalnya, Arteria menyarankan kejaksaan tak hanya menginventarisasi travel umrah yang bodong, tapi juga melakukan penindakan. Dia tampak kesal kepada Kementerian Agama.

“Yang dicari jangan kayak tadi bapak lakukan inventarisasi, pencegahannya, Pak. Ini Kementerian Agama bangsat, Pak, semuanya, Pak!” tuding Arteria dalam rapat di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/3/2018).

Jajaran Kemenag pun terkaget, tidak terima dan marah atas makian itu. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku banyak menerima keluhan dari jajarannya.

Lukman lalu menyarankan Arteria untuk meminta maaf. “Saran saya, agar tak menimbulkan permasalahan yang makin rumit, sebaiknya yang bersangkutan bersedia menyampaikan permohonan maaf atas ungkapannya itu,” kata Lukman.

Menanggapi itu, Arteria menyebut ucapannya itu dalam konteks saling mengingatkan. Dia tidak menjawab gamblang saat dikonfirmasi apakah mau minta maaf. Menurutnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin juga telah menyampaikan tanggapan di media atas makian tersebut. Arteria mengaku menerima pernyataan dari Lukman.

“Itu jangan disimpulkan. Jangan disimpulkan begitu (tak mau minta maaf), saya hanya klarifikasi. Perkara saya nanti hubungannya sama Pak Menteri kita punya kanal-kanal yang lain, saya sama Pak Menteri, sama Pak Dirjen,” jawab Arteria. (dtc,mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry