SURABAYA | duta.co – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendorong potensi makanan dan minuman di masing masing Kabupaten/Kota dapat berkembang tidak hanya di wilayah masing masing.
Disela menghadiri Harlah Muslimat NU ke 73 dan pemecahan Rekor MURI makan lele sebanyak 19.824 ekor di Kediri, Khofifah mengaku, keluhan para pelaku usaha adalah pemasaran.
Kendala dari pemasarannya tersebut, salah satunya karena tidak memiliki MD (kode dalam negeri) bagi produk yang sudah tersaftar atau teruji dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Mendengar keluhan tersebut, Khofifah mengaku telah bertemu dengan BPOM di awal awal masa kerjanya. Dan BPOM berjanji segera membuka layanan perijinan di dua Bakorwil pada Senin depan, yakni di Kediri dan Pamekasan, Madura.
“Saya ingin itu akan terus dikembangkan untuk lima Bakorwil lainnya, supaya meningkatkan layanan kepada masyarakat,” jelasnya, Senin (18/3).
Selain perijinan terkait dengan BPOM, Khofifah juga telah mendatangi Pusat Terpadu Satu Pintu (PTSP). Dimana PTSP ini nantinya akan membuka layanan sampai dengan 13 sektor.
“Minggu ini mudah-mudahan 13 sektor itu sudah bisa. 13 sektor itu di Kediri, yang di Kediri ini sudah ada lima sektor,” katanya.
Dengan membuka pelayanan perijinan di Bakorwil, Khofifah berharap, khususnya perijinan untuk produk makanan dan minuman milik Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) semakin dekat.
“Itu juga sudah bisa didekatkan dari layanan Badan POM, yang sekarang ini sudah mulai bergerak di Jember dan di Madura,” terangnya.
Sedangkan perijinan satu pintu, kata Khofifah yang sekarang ini di Kediri ada lima sektor, pihaknya ingin menggerakkan menjadi 13 sektor pada minggu ini. Sehinggga mereka yang kesulitan mendapat izin MD dari BPOM bisa dipecepat, izin dari PTSP itu juga bisa dipecepat.
“Sehingga kita juga bisa melakukan pemetaan poduk-poduk unggulan masing-masing Kabupaten/Kota seluruh Jawa Timur,” harapnya. (Zal)
