Anggota Satlantas Polrestabes Surabaya saat menghentikan pengendara di jalan A.Yani Surabaya Kamis (22/8)

SURABAYA | duta.co  – Arogansi oknum anggota polisi dan ketidakprofesionalitas kinerjanya sangat disayangkan. Hal ini terjadi pada pengguna jalan, Lutfi (35) yang melintas di jalan A.Yani, tepatnya traffic light Giant Maspion Square,  Kamis (22/8/2019) siang.

Disampaikan Lutfi, bahwa, dirinya sangat menyayangkan ketika dihentikan anggota Satlantas Polrestabes Surabaya ketika membuka kaca mobil, dengan kasar dan arogansinya anggota tersebut langsung teriak-teriak menanyakan dari mana kamu..?? kerja di mana kamu..???

“Dengan keras dan nada membentak (tinggi) sampai menarik perhatian masyarakat, khususnya pengguna jalan lain. Ini sungguh memalukan,” jelas Lutfi.

Lelaki asal Sidoarjo ini, mewakili masyarakat sebagai pengguna jalan, menyampaikan, seharusnya aparat dalam melaksanakan tugasnya menggunakan etika, tidak langsung berteriak-teriak keras.

“Setelah diingatkan, malah marah-marah sampai debat kusir, berdalih memiliki masalah pribadi. Sehingga tidak menunjukan profesionalitas dalam bertugas. Ini kesannya menakut-nakuti pengguna jalan, padahal ini menyangkut keselamatan bagi pengguna jalan lainnya,” tegas Lutfi.

“Bila hal ini terus terjadi  dan terulang kembali amat sangat disayangkan, pastinya akan hilang simpati masyarakat khususnya ke Polri,” tegas Lutfi.

Seperti disampaikan Dian (37) dan Yana (23) saksi kejadian yang mendengar dan melihat langsung di TKP (Tempat Kejadian Persitiwa), mengatakan, bahwa dirinya sangat menyayangkan sekali terhadap arogansi petugas Satlantas. Pasalnya, saat  memberhentikan mobil dan ketika pengemudi membuka kaca mobil, langsung berteriak sangat keras dan kasar.

Menurut Dian, hal ini seharusnya tidak terjadi, bilamana ada pelanggaran, petugas tidak perlu berteriak-teriak. Apalagi sampai mengundang perhatian masyarakat. Ini bisa menggerus simpati orang terhadap kinerja kepolisian.

“Apalagi saya ini sedang hamil dan sangat syok menyaksikan kejadian tersebut,” ungkap Dian sambil mengkerutkan dahi.

Hal yang sama disampaikan Yana. Menurutnya, petugas berteriak-teriak seolah-olah pengemudi itu pelaku kriminal. “Bagaimana kalau hal ini terjadi pada pengguna jalan yang memiliki penyakit jantung, bila terjadi apa-apa siapa yang akan tanggung jawab?.Di mana sikap santun dan jiwa mengayomi Polri pada masyarakat kalau masih saja ada oknum Polri yang bersikap arogan seperti itu,” imbuh Yana sambil berharap agar masalah ini menjadi pelajaran penting, demi institusi. (loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry