Ryan dan teman-teman usai menerima hadiah. DUTA.co/dok

Biaya Diperkirakan Rp1,5 Miliar Selama 10 Tahun

SURABAYA | duta.co  – Veses binatang di Kebun Binatang Surabaya (KBS) mencapai 20 ton setiap hari. Selama berpuluh-puluh tahun, kotoran itu hanya dibuang di bagian belakang tanpa diapa-apakan. Padahal, kotoran binatang itu justru menghasilkan gas metana yang bisa 25 kali lebih cepat mempertipis lapisan ozon dibandingkan rumah kaca.

Tidak berlebihan jika mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 menawarkan pengelolaan veses itu. Namun, pengelolaan membutuhkan dana dan waktu yang lama. Diperkirakan dana yang dibutuhkan sebesar Rp 1,5 miliar selama 10 tahun.

“Sangat banyak, menumpuk berpuluh-puluh tahun. Menyebabkan bau yang tidak sedap dan mencemaran. Bahkan bahaya bagi penipisan lapisan ozon. Ini yang tidak diketahui masyarakat. Yang mereka khawatirkan hanya rumah kaca,” jelas Ryan Adi Djauhari mahasiswa FISIP Untag ketika ditemui di kampusnya, Kamis (6/4).

Ryan selaku ketua Tim Inovasi Kreatif Mahasiswa Ilmu Komunikasi (INKS) UNTAG Surabaya bersama dua temannya Ragil Ajeng Pratiwi dan Afrida Putri Aryono bukan tanpa sengaja memilih untuk mengelola veses binatang di KBS. Sebelumnya, ketiganya melakukan penelitian untuk pembuatan proposal untuk mengikuti lomba Komunikasi Fiesta bertema “Action Needed” mengenai pemanasan global untuk katagori Public Relations Competition. Lomba yang digelar Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) itu mengharuskan mereka membuat proposal seolah-olah menjadi humas sebuah perusahaan atau instansi yang memiliki permasalahan tertentu.

“Kami pilih KBS. Karena sebelumnya saya pernah menjadi PR di KBS itu selama dua tahun sejak awal 2015 hingga akhir 2016 lalu,” tandas Ryan.

Ternyata, proposal yang dipresentasikan di depan dewan juri itu cukup menarik. Mereka pun dinobatkan sebagai juara ketiga dalam lomba ini. “Namun ini bukan sekadar proposal dan menang lomba. Namun kami akan melanjutkannya supaya masalah ini bisa ditangani dengan baik. Bisa diolah menjadi biogas, pupuk organik dan sebagainya. Namun karena terlalu banyak, sehingga membutuhkan waktu yang lama. Kami target selama sepuluh tahun bisa habis,” jelas Ryan.

Untuk masalah dana yang besar, dikatakan Ryan, untuk membeli alat-alat penunjang pengolahan veses tersebut serta untuk operasional. “Kemungkinan akan kami tawarkan ke perusahaan-perusahaan untuk program corporate social responsibility (CSR)-nya,” tukas Ryan.

Mengikuti Public Relations Competition ini kata Ryan, banyak hal yang bisa dilakukan dia dan timnya. Karena dalam lomba ini, peserta harus melakukan tiga tantangan yakni menjadi PR sebuah perusahaan. Untuk menjadi PR sebuah perusahaan yang ada kaitannya dengan tema besar lomba yakni global warming. “Karenanya kami memilih judul proposal ‘strategi komunikasi antisipatif pengolahan limbah veses satwa di KBS. Kami mencari sesuatu yang ada kaitannya dengan lingkungan,” jelasnya.

Bersyukur mereka meraih juara ketiga. Karena Komunikasi Fiesta merupakan kompetisi berskala nasional yang bertujuan untuk meningkatkan skill dan potensi generasi muda di bidang ilmu komunikasi. “Selain di KBS kami juga membuat ide program pengembangan wilayah Gununganyar Tambak menjadi ekonomi biru. Jadi, penyelesaian masalahnya dengan krisis manajemen,” ucap mahasiswa Ilmu Komunikasi semester 8.

Lebih lanjut Rian menjelaskan, Bintang Mangrove merupakan sub unit dari 125 Bank Sampah yang ada di Kota Surabaya. Sub unit ini beroperasi dalam rangka mewujudkan perekonomian penduduk pesisir dengan mengembangkan aspek sumber daya alam yang tersedia. Akan tetapi, perwujudan perekonomian penduduk pesisir yang belum sepenuhnya dipegang pemerintah mengakibatkan banyak penduduk masih membutuhkan pendampingan.

“Inovasi yang akan kami lakukan adalah pengembangan dan pembaruan yang menekankan pada 3 hal yaitu Edukasi, Infrastruktur dan perekonomian penduduk sekitar. Media yang disampaikan merupakan branding lokalisasi pesisir yang akan menjadi objek pengunjung wisatawan. Inovasi tersebut dapat dilakukan dengan pembaruan infrastruktur pembangunan,” paparnya. (end)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry