BAMBU : Alat pencuci tangan dari bambu buatan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. (duta.co/dedik ahmad)

MALANG | duta.co – Kondisi pandemi Covid-19 memacu kreativitas lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sedang melaksanakan program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) untuk menciptakan inovasi.

Mahasiswa PMM di Desa Pandulangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan ini berinovasi menciptakan alat pencuci tangan sistem injak guna membantu pemerintah daerah dan masyarakat setempat memutus rantai penyebaran wabah.

Kelima mahasiswa dari berbagai program studi ini ialah Eddy Wibowo selaku koordinator kelompok, M. Iqbal Ashshiddiqie, Najla Syafiqa, Devy Aprilia dan Maulida Mahfudzah.

“Supaya masyarakat tidak menyentuh apa pun kecuali sabun pada saat mencuci tangan, apalagi di tempat umum. Kitakan tidak tahu, tuh, siapa saja yg menyentuh keran air tersebut,” kata M. Iqbal Ashshiddiqie, salah satu anggota kelompok

Bahan yang diperlukan cukup sederhana yaitu dua buah bambu, jerigen bekas, tali jemuran, dan satu buah kayu galam. Alat cuci tangan yang dibuat dari bahan dasar bambu ini selain mudah dibuat, juga dapat meminimalkan kontak sentuhan karena bisa digunakan hanya dengan menginjak pedal di bagian bawah. Pemasangan alat cuci tangan ini dipasang di depan Kantor Kepala Desa Pandulangan, ditempatkan strategis agar dilihat banyak orang.

“Menjaga sterilisasi dan higienis penggunanya maka perlu dibuat alat pencuci tangan tersebut, selain mudah dan praktis juga aman saat menggunakannya tanpa harus menyentuh kran air,” kata M. Iqbal Ashshiddiqie. Kegiatan pembuatan alat tersebut berjalan dengan lancar dan sangat diapresiasi oleh Dosen Pembimbing Lapangan PMM UMM Drs. Mohammad Jufri,  ST.,  MT.

“Dengan program ini, warga Desa Pandulangan diharapkan terinspirasi untuk dapat memanfaatkan bahan sederhana namun mempunyai nilai guna yang tinggi pada saat masa pandemi seperti sekarang ini,” ungkap Jufri. dah

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry