MAHASISWA UKP Surabaya menggambar di dinding tembok sepanjang 90 meter di di  kampung Grebek Desa Kebomas, Kecamatan Kebomas, Gresik (kampung mural) dengan teknik menggambar seperti Damar Kurung (ft.duta: agus)
GRESIK | duta.co  – Menggambar beragam aktifitas masyarakat dilakukan puluhan Mahasiswa Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya. Kali ini mereka menggambarkan di sebuah bidang tembok (mural) seperti halnya Damar Kurung. Namun yang membedakan, gambar mural damar kurung tersebut bukan sama persis seperti dalam karya Mbah Mundari, melainkan diambil dari cerita lokal warga sekitar.
Seperti menggambarkan aktivitas warga, mulai dari mencuci piring, berjualan bakso, berangkat haji dan lainnya. Sebanyak 45 mahasiswa berlomba-lomba menggambar damar kurung di Kampung Grebek, Kecamatan Kebomas. Damar kurung tersebut digambar berbentuk mural di dinding sepanjang 90 meter lebih.
Ketua Damar Kurung Institut, Novan Efendi mengatakan, tema gambar lokal sengaja diambil untuk lebih mendekatkan kepada warga sekitar. Namun teknik melukisnya, masih merujuk teknik melukis damar kurung. Yaitu menyamping ke kanan, seperti halnya teknik melukis pada kertas yang menempel pada kayu berbentuk persegi empat.
“Teknik melukisnya memang damar kurung, cuman tema gambarnya berbeda. Yaitu mengambarkan keseharian warga sekitar, serta mengangkat sisi kebudayaannya,” ungkapnya Senin 25/9/2017.
Selain melestarikan damar kurung, lanjut Novan dalam bentuk mural, juga tak lain menyambut penobatan damar kurung sebagai warisan budaya Indonesia. Rencananya penobatan akan berlangsung pada 4 Oktober mendatang dimana kemasannya akan diadakan pameran damar kurung. Diketahui Damar Kurung merupakan salah satu icon kota Gresik yang telah menasional.
Sementara itu, Dosen Fakultas Seni dan Desain UKP Surabaya Nindi mengatakan, dia sengaja mengajak para mahasiswanya untuk bergabung dalam pelukisan mural damar kurung. Ia berharap, para mahasiswa mau belajar dan mengenal budaya Indonesia. Apalagi karya desain damar kurung, dari seni lukisnya layak dipelajari.
Nindi menilai, gambar damar kurung sendiri mempunyai seni teknik pelukisan yang tidak biasa. Untuk mempelajarinya harus menggunakan ketekunan yang maksimal. Sebab damar kurung mempunyai karakter berbeda dari seni lukis lain. “Kami berharap dengan mempelajari seni lukis damar kurung, para mahasiswa lebih mengenal budaya dan mau mempraktikkan, karya peninggalan yang diwariskan agar tidak mudah punah,” pungkasnya. (gus/sal)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry