
SELANGOR | duta.co – Tiga mahasiswa Program Studi D-IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja (D-IV K3), Fakultas Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melakukan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) Internasional beberapa waktu lalu.
Kegiatan ini terintegrasi oleh dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dosen dan mendapatkan konversi mata kuliah sebanyak 10 sks dengan mengangkat topik terkait Mitigasi Penanggulangan Bencana di Sanggar Belajar/Pondok Pesantren.
Aktivitas KKN ini dilakukan terhitung sejak 26 Juli- 22 Agustus 2025 di Sanggar Belajar (SB) yang berlokasi di Taman Bayu Perdana, Klang, Selangor, Malaysia. Untuk kegiatan sosialisasi terkait Mitigasi Penanggulangan Bencana di lakukan pada Rabu-Kamis (30-31 Juli 2025) dengan sasaran siswa-siswi SD kelas 5 dan 6.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada siswa Sanggar Belajar (SB) mengenai langkah penanganan awal dan pengendalian saat terjadi bencana seperti kebakaran dan gempa bumi, meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan yang rawan kebakaran, serta mengajarkan penggunaan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) dalam memberikan bantuan awal ketika terjadi insiden.
Menurut Friska Ayu, selaku dosen pembimbing, kegiatan ini merupakan bagian dari kolaborasi kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Dosen yang terintegrasi dengan kegiatan KKN di tingkat internasional, di mana keberadaan Unusa tidak hanya berdampak di skala lokal, tetapi juga internasional.
“Hal ini selaras dengan yang disampaikan oleh Zulfi Ahmad Ruhansyah, mahasiswa K3 selaku Penanggung Jawab kegiatan ini bahwa melalui kegiatan ini sebagai bentuk nyata kontribusi UNUSA dalam mendukung peningkatan derajat kesehatan dan keselamatan kerja di sektor pendidikan juga mempererat hubungan dengan masyarakat, khususnya para siswa Sanggar Belajar Klang,” jelasnya.
Dalam sosialisasi ini, dua mahasiswa Unusa dari melakukan praktik langsung mengenai mitigasi bencana gempa bumi, penanganan kebakaran, serta penanganan luka dengan menggunakan peralatan P3K. Selain itu, mereka juga memaparkan langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi atau kebakaran, memperkenalkan isi kotak P3K, serta menjelaskan cara memberikan pertolongan pertama ketika terjadi cedera.
Peserta sosialisasi ini adalah siswa sekolah dasar kelas 5 dan 6 , Mereka terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan, terutama saat praktik langsung, bahkan aktif mengajukan pertanyaan. Salah satu siswa, Wafa, bertanya, “Macam mana care kita orang mengobati luka kecik macam lecet dan tergores setelah terjadi bencana tanah longsor akibat gempa bumi?”
Selain itu, Aisyah, juga siswa kelas 6, menanyakan, “Bagaimanakah kita mengurangkan bencana semasa kita masih belajar? Dan bagaimana jika kita tidak mempunyai peti pertolongan cemas? Bagaimana kita merawat luka jika seseorang mengalami kecederaan ringan?”
Kegiatan ini merupakan wujud kontribusi mahasiswa Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam pengabdian kepada masyarakat, khususnya bagi murid Sanggar Belajar (SB) Klang, Selangor, Malaysia. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menumbuhkan budaya kesehatan dan keselamatan di lingkungan sanggar, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya penerapan K3 dalam kehidupan sehari-hari. ril/hms