SURABAYA | duta.co – Pesta demokrasi pada 17 April mendatang tidak boleh disia-siakan, terutama oleh pemilih pemula.
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yang memiliki ribuan mahasiswa tidak ingin momen penting ini dilewatkan begitu saja oleh mahasiswanya.
Karena itu, Unusa mengajak semua mahasiswanya untuk aktif menjadi pemilih. Ajakan itu salah satunya melalui sebuah diskusi yang digelar di Kafe Fastron Lantai 3 Tower Unusa Kampus B Jemursari Selasa (2/4) lalu.
Sebagai pembicara dalam kegiatan ini adalah Ketua KPU Kota Surabaya, Wakil Rektor 1 Unusa Prof. Kacung Marijan dan CEO TV 9 Nusantara, Hakim Jayli, Selasa (2/4).
Road show yang bertemakan Memilih itu Juara untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat serta mahasiswa tentang pentingnya hak pilih kita dalam pemilu 2019. Makna pemilu adalah memilih wakil rakyat yang akan menjadi pemimpin bagi masyarakat Indonesia lima tahun mendatang
Wakil Rektor 1 Unusa, Prof. Kacung Marijan mengungkapkan hak pilih kita sangat bermanfaat untuk membangun indonesia 5 tahun ke depan. Karenanya kita jangan sampai tidak memilih.
“Siapapun pilihan kita sama saja, karena para calon berniat untuk membangun Indonesia. Pemilu 2019 harus matang demokrasi dan mampu menerima perbedaan karena pemilu pada dasarnya untuk membangun indonesia menjadi lebih baik lagi,” ungkapnya.
Di masa-masa pemilu seperti ini banyak media-media yang menyiarkan berita hoax. Perlu adanya filter dari elemen media. CEO TV 9 Nusantara, Hakim Jayli mengungkapkan, kita sebagai masyarakat harus pandai menyikapi informasi yang beredar saat ini. Tidak asal menerima secara mentah-mentah. Perlu adanya penyaringan atau klarifikasi terlebih dahulu.
“Dalam menyikapi berita hoax ada dua macam, yang pertama lihat atau dengar terlebih dahulu sumber informasi, berita yang diliput media itu termasuk media terverifikasi atau tidak, yang kedua pakailah logika untuk meyikapinya,” ungkapnya. ril