BUAT KETUPAT : Dosen Bahasa Inggris, Firda Juwita saat memberi contoh cara membuat Ketupat pada sejumlah mahasiswa asing dari berbagai Perguruan Tinggi Amerika di Kampus STIE Perbanas Surabaya, Selasa (26/6). DUTA/Wiwiek Wulandari

SURABAYA | duta.co – STIE Perbanas Surabaya menerima tamu mahasiswa Amerika Serikat. Sedikitnya ada 32 mahasiswa Negeri Paman Sam ini sangat antusias mengenal budaya Indonesia.

Salah satunya dengan membuat ketupat dari daun kelapa atau janur. Serta menggunakan kain panjang atau jarit khas nusantara.

Koordinator Mahasiswa Amerika, Mike O Quin mengatakan rombongan mahasiswa Amerika tersebut ingin mengenal budaya Indonesia dan saat ini dikhususkan wilayah Jawa Timur. Pihaknya sudah dua minggu lebih di Surabaya dan sibuk berkunjung ke daerah-daerah.

”Saya sangat senang berada di STIE Perbanas. Banyak makanan yang rasanya Eco, dan penyambutannya sangat baik,” kesan pria yang pernah tinggal selama 12 tahun di Surabaya.

Lantas, sebagai perkenalan awal budaya dari negaranya, Mike memberikan contoh games bernama Man, Gun, Bear.

Segenap mahasiswa yang hadir pun larut dalam keseruan permainan tersebut. Bahkan, kemeriahan dan keakraban semakin terjalin ketika semua mahasiswa membaur untuk menari bersama dengan Tarian Cotton-Eyed Joe, Country Line Dancing.

Sementara itu, pengenalan budaya Indonesia, STIE Perbanas Surabaya melalui dosen Bahasa Inggris, Firda Djuita mengenalkan budaya lebaran di Indonesia dengan Makanan Khasnya berupa ketupat.

Puluhan mahasiswa Amerika ini pun sangat tertarik membuat ketupat dengan bahan dasar Djanur dan Beras. Para mahasiswa negeri Paman Sam ini pun memperhatikan dengan saksama hingga akhirnya berhasil membuat anyaman ketupat.

Salah satu mahasiswa asal Texas A and M University, Annalie Krone mengaku pengalaman membuat ketupat sangat luar biasa. Dirinya pun merasa cukup kesulitan ketika harus menganyam janur yang berada di kedua tangannya.

”This is Great Experience and Very Hard,” kesan mahasiswi penyuka Sate Ayam ini.

Ketua STIE Perbanas Surabaya, Dr. Lutfi, SE., M.Fin., menyatakan program semacam ini adalah suatu keharusan jika ingin menjadi kampus bertaraf internasional.

Program Cross Culture ini bisa membentuk mental mahasiswa agar lebih percaya diri dalam menghadapi orang asing. Bahkan, saat ini STIE Perbanas Surabaya masih proses finalisasi pertukaran mahasiswa dengan salah satu kampus di Taiwan.

”Untuk saat ini yang sudah berjalan adalah Program Transfair Academic Awards yang sudah memasuki tahun ketiga. Dua mahasiswa STIE Perbanas Surabaya terpilih akan berangkat ke Utrecht University pada pertengahan bulan Juli mendatang,” jelasnya. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry