Tampak Pj Bupati Jombang Sugiat bersama Banser dan GP Ansor Jombang. FT/IST

JOMBANG | duta.co – ‘Bola panas’ Pj Bupati Jombang, Sugiat  soal relokasi RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) terus menggelinding. Ia mewanti-wanti jangan sampai ada mafia tanah dalam proyek yang bakal menelan anggaran sebesar Rp 42 miliar itu.

“Ampuh! Terus terang, gebrakan Pj Bupati ini sangat menggembirakan warga Jombang. Baru kali ini, ada pejabat serius mengawal duit rakyat. Terlepas ada tidaknya mafia tanah di relokasi RSUD, sinyal Pak Sugiat ini membuat mereka klepek-klepek,” demikian Drs H Abdul Kholiq, Ketua  DPC PBB Kabupaten Jombang kepada duta.co, Sabtu (18/5/24).

Menurut mantan pengurus PC GP Ansor Jombang ini, anggaran pemerintah untuk itu tidaklah kecil, Rp 42 miliar. Karena itu, dibutuhkan keberanian mengawal proyek tersebut. “Dan kita harus akui, bahwa, selama ini proyek infrastruktur di Jombang selalu amburadul. Kita lihat sendiri betapa jalan yang baru dibuat, hancur dan harus dibongkar. Terlepas ini proyek pusat atau daerah, ” terangnya.

Seperti diberitakan, pemerintah Jombang hari ini sedang melakukan relokasi RSUD Jombang. Tetapi, dalam perkembangannya, ada bau tak sedap, mafia tanah yang terlibat dalam pengadaan lahan tanah kas desa (TKD) Pandanwangi di Kecamatan Diwek ini. ”Saat ini pengadaan lahan untuk RSUD Jombang masih berproses,” ujar Pj Bupati Jombang Sugiat suatu saat.

Sebagai Pj Bupati, Sugiat memang harus jeli mengawal proyek tersebut. Tidak salah kalau dia ingin mengkaji kembali terhadap rencana pengadaan lahan itu, terutama terkait dugaan adanya kongkalikong oknum. ”Saya mencium adanya mafia tanah yang akan bermain pada pengadaan lahan ini,” begitu ‘bola panas’ yang dilempar Bj Bupati ini. (mky)