Sekjen DPP PKR (Partai Kedaulatan Rakyat), Sigit Prawoso (kanan)

JAKARTA | duta.co – Viral di jagat media sosial, podcast Saeful Zaman yang telah disubscrib 758 ribu warganet. Dan, kini merembet di dunia TikTok atas nama @ahmad.aripin14, bahwa, sekarang muncul rumor don (baca: raja) mafia minyak tengah menyiapkan duit raksasa, seribu triliun rupiah, untuk menggulingkan pemerintahan Prabowo Subianto.

“Don (mafia) koruptor minyak berencana menggulingkan (pemerintahan) Prabowo. Wow, ngeri kali ini. Hasil korupsi minyak seribu triliun lebih dari cukup untuk membuat kekacauan ekonomi dan politik nasional,” demikian disampaikan Saeful Zaman terlihat duta.co, Senin (24/3/25).

Menurut info yang diterima, jelas Saeful, kini sedang dilakukan konsolidasi mafia-mafia minyak. Katanya sudah ada kata sepakat di sebuah hotel di Kuala Lumpur, Malaysia. Strateginya antara lain: satu, menyerang pasar modal dengan aksi jual saham dan memindahkan dana (mereka) ke luar negeri,” jelasnya.

Faktanya, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) mencatat penurunan paling signifikan dalam dua bulan terakhir. Hal itu seiring dengan larinya duit Riza Chalid ke luar negeri. “Ini fakta, dalam dua bulan terakhir Net Sel telah mencapai 21,9 triliun rupiah. Perbankan banyak dilepas oleh Riza Chalid Cs,” tambahnya.

Kedua, menghancurkan kurs rupiah terhadap dolar AS hingga di atas 20.000 perdolar AS. “Faktanya, nilai tukar rupiah terhadap dolar terus ambruk kekuatannya. Kurs rupiah ada di posisi Rp 16.600 selama pemerintahan Prabowo,” tambah Saeful Zaman.        

Sekjen DPP PKR (Partai Kedaulatan Rakyat), Sigit Prawoso kepada duta.co berharap seluruh anak bangsa memberi kesempatan kepada pemerintah untuk menata republik ini. Menurutnya, jelas ada kekuatan besar yang tertanggu. “Tapi, kalau rakyat bersatu, sebesar apa pun mafia minyak berkumpul, tetap, bisa teratasi,” tegasnya.

Masih menurut Sigit, menata kembali Indonesia butuh waktu, butuh semangat, butuh keseriusan dan butuh keberanian. “Tekad Presiden Prabowo menggulung dan mengejar koruptor, sangat membanggakan. Saya yakin, kalau pemerintah bisa meringkus koruptor, maka, negeri ini akan makmur,” urainya.

Terkait berkumpulnya mafia minyak, jelas Sigit, pemerintah tidak perlu keder. Apalagi aparat penegak hukum belakangan begitu kompak membabat habis langkah koruptor. ”Kalau aparat penegak hukum (APH)nya serius, rakyat mendukung, negeri ini benar-benar menuju Indonesia Emas. Ayo beri kesempatan pemerintah berbenah,” tegasnya.

Raja Kecil

Masih ingat warning Presiden Prabowo tentang munculnya raja kecil. Ada anggapan bahwa Kerry Adrianto Riza, Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa, itulah yang disebut raja kecil oleh Presiden Prabowo Subianto.

Kepala negara menggambarkan sang raja kecil merasa kebal hukum. Hal itu disampaikan Prabowo saat memberi sambutan dalam Pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU di Jatim Expo Surabaya, Senin, 10 Februari 2025.

Lalu di kesempatan yang sama Prabowo meminta Jaksa Agung, Kapolri, dan pimpinan KPK untuk menegakkan hukum. Selain meminta raja kecil untuk menyerahkan uang hasil korupsinya ke negara dalam hitungan hari.

Anggapan raja kecil yang dimaksud Prabowo adalah Adrianto Riza mengemuka seiring pemberitaan tentang giat yang dilakukan Kejaksaan Agung hari ini, Selasa 25 Februari 2025.

Pertama, penyidik Kejagung memeriksa Kerry Adrianto Riza yang merupakan anak Riza Chalid terkait korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang. Usai diperiksa, anak pengusaha minyak Riza Chalid itu diumumkan sebagai tersangka dan ditahan di Rumah Tahanan Salemba.

Di hari yang sama tim Kejagung menggeledah rumah Riza Chalid yang terletak di Jalan Jenggala, Kebayoran Baru, dan lantai 20 Plaza Asia. Terkait penggeledahan, momen Riza Chalid hadir di acara resmi Partai Nasdem kembali viral.

Masih di hari yang sama, Kejagung mengumumkan tersangka baru kasus korupsi importasi gula sembari memamerkan uang cash senilai Rp565 miliar yang berhasil mereka sita. Diketahui, terkait kasus ini, salah satu yang terlebih duhulu ditetapkan sebagai tersangka adalah mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong yang juga disebut-sebut kasus ini masih terkait blok ‘Gondangdia’.

Prabowo sendiri menyatakan kebocoran kekayaan Indonesia mencapai Rp 1.000 triliun setiap tahunnya. “Saya sudah hitung kebocoran kita Rp 1.000 triliun tiap tahun,” kata Prabowo dalam pidatonya di acara Silaturahim dan Konsolidasi Nasional Aliansi Pencerah Indonesia di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (3/3/2019).

Kejaksaan Agung (Kejagung) dinilai akan lebih mudah mengungkap korupsi migas jika saudagar minyak, Mohammad Riza Chalid ditetapkan sebagai tersangka. Demikian dikatakan Direktur Pusat Riset Politik, Hukum, dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam kepada RMOL, Rabu 12 Maret 2025.

Menurut Saiful, Kejagung sangat layak menetapkan Riza Chalid sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah, produk kilang, sub holding, dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKSM). “Mengingat yang bersangkutan merupakan kodak pandora terkuaknya kasus minyak di Pertamina,” kata Saiful.

Jika Riza tersangka, kata Saiful, maka selesai sudah lebih separuh pengungkapan kasus minyak di Pertamina. “Terlebih jika yang bersangkutan mau buka-bukaan,” katanya.

Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini menilai, Kejagung juga akan lebih mudah mengurai dan mengungkap benang kusut soal korupsi migas jika Riza ditetapkan sebagai tersangka. “Jika saja Riza tersangka saya yakin akan kebuka semua terkait mafia di Pertamina,” kata Saiful. (rmol.id,mky)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry