PENGANUGERAHAN: "MA IPNU Award 2017" dalam bidang politik, pendidikan, dan ekonomi pada Silaturahim, Sarasehan, dan Penganugerahan Majelis Alumni IPNU Award di Surabaya, Minggu (20/8/2017). (duta.co/suud)

SURABAYA | duta.co – Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (MA-IPNU) Jawa Timur menginginkan dua kader terbaik NU yaitu Saifullah Yusuf (Wagub Jatim) dan Khofifah Indar Parawansa (Mensos RI) bisa sama-sama maju di kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub)  Jawa Timur tahun 2018.

“MA IPNU mendorong keduanya bisa maju di Pilgub Jatim tahun depan, sehingga siapapun yang menang adalah kader NU,” ujar Ketua presidium MA IPNU Jatim Muzammil Syafii di sela-sela Silaturahim, Sarasehan dan Penganugerahan Majelis Alumni IPNU Award di Surabaya, Minggu (20/8/2017).

Menurut mantan Wabup Pasuruan ini, pihaknya tahun 2016 silam juga menggelar kegiatan yang sama menghadirkan Prof M Nuh dan Prof Kacung Marijan untuk menyusun kerangka Jatim ke depan menjadi lebih baik. “Sudah saatnya Jatim dipimpin oleh kader NU sehingga Pilgub Jatim 2018 NU harus menyiapkan kader terbaiknya  untuk memimpin Jatim dan didukung bersama-sama,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil survei, ada dua kader terbaik NU yang layak maju di Pilgub Jatim yaitu Gus Ipul dan Khofifah Indar Parawansa. “Makanya keduanya kami undang untuk memaparkan bagaimana gagasan membangun Jatim ke depan menjadi lebih baik. Yang terbaik tentu akan kita dukung,” tegasnya.

Selain Gus Ipul dan Khofifah, sedianya Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan mantan Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin juga kami undang, namun berhalangan hadir karena ada kegiatan yang tak bisa diwakilkan. “Hanya Gus Ipul yang hadir sebab Khofifah juga ada kegiatan lain di Surabaya,” imbuh Muzammil.

Sementara itu Gus Ipul dalam paparannya menjelaskan, dirinya ingin melanjutkan keberhasilan Pakde Karwo supaya Jatim bisa lebih baik lagi dan disparitas serta kemiskinan di Jatim bisa ditekan. “Makanya saja ajak seluruh elemen masyarakat termasuk Majelis Alumni IPNU untuk gotong royong menciptakan Jatim tetap adem yaitu aman, damai dan ekonomi meningkat,” katanya.

Secara khusus Wagub Jatim juga mengapresiasi IPNU yang dinilai cukup berhasil menyediakan SDM yang unggul untuk berperan dalam pembangunan bahkan menyiapkan calon pemimpin. “Saya sepakat jika Pak Muzammil dijadikan sebagai ketua Jatim adem karena dia sudah kenyang pengalaman dan bisa jadi teladan adik-adik IPNU Jatim,” kelakar Gus Ipul.

Masih di tempat yang sama, mantan menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan setuju jika Jatim ke depan dipimpin kader NU. Sebab, NU mayoritas tapi belum pernah diberi kesempatan memimpin Jatim. Namun dia tak sepakat jika ada dua kader NU yang sama-sama maju Pilgub karena itu justru memudahkan calon ketiga di luar NU memenangkan Pilgub Jatim mendatang.

Ia juga mengingatkan supaya NU berpikir strategis dan jangka panjang. Artinya jangan terlalu sombong dan pragmatis pasti menang tanpa memikirkan regenerasi calon pemimpin dari NU. “Kemajuan Jatim akan lebih mudah terlihat jika NU mendukung calon yang tawadlu dan memiliki track record baik bukan hanya ahli debat. Saya yakin jika Gus Ipul dipasangkan Anas, maka NU akan memiliki Gubernur Jatim hingga 30 tahun ke depan,” ungkap Dahlan.

Pada sarasehan yang digelar bertema “Menggali potensi NU menuju kejayaan Jawa Timur”, juga diberikan penganugerahan kepada alumni IPNU yang dinilai memiliki potensi dan berkarya luar biasa berupa “MA IPNU Award 2017” dalam bidang politik, pendidikan, dan ekonomi.

Di bidang politik, penganugerahan diberikan kepada Abdullah Azwar Anas yang merupakan mantan Ketua PP IPNU yang kini juga menjadi ketua PW Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim dan bupati Banyuwangi. Di bidang pendidikan, penganugerahan diberikan kepada Dr (Cd) Hasan Abadi SAg Msi (mantan Ketua IPNU Malang/mantan Wakil Ketua PW IPNU Jatim/Rektor Universitas Raden Rahmat Malang).

Sedangkan di bidang ekonomi penganugerahan diberikan kepada H Mustofa SE (dosen ekonomi syariah Universitas Tulungagung/CEO BMT Sahara Tulungagung/mantan Ketua PC IPNU Tulungagung/mantan Wakil Ketua PW IPNU Jatim). Penghargaan terakhir diberikan kepada alumnus favorit yaitu H. Halla Muchtar (mantan Ketua PC IPNU Mojokerto/mantan Ketua Utama PW IPNU Jatim/Ketua PCNU Mojokerto/politikus). ud

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry