MALANG | duta.co – Universitas Ma Chung Malang menganggap mahasiswa yang mendapat beasiswa bidikmisi sebagai virus penyebar kebaikan. Jika perguruan tinggi lain, mereka dianggap beban, lantaran harus menyubsidi. Namun bagi kampus nusantara ini hal ini merupakan berkah.
Hal tersebut disampaikan oleh Rektor Ma Chung Dr Murphin Joshua Sembiring MSi, bahwa perguruan tinggi yang ia pimpin punya pengalaman sejak 2017 mendapat mahasiswa beasiswa bidikmisi. Mungkin bagi kampus yang lain dianggap beban, namun bagi universitas ini malah menjadi berkah.
“Kami menganggap mahasiswa yang mendapat beasiswa bidikmisi merupakan agen menyebarkan virus kebaikan,” ungkap Murphin Joshua, Kamis (14/11/2019) di Gedung R & D Universitas Ma Chung.
Rektor Ma Chung juga mengatakan, dari mahasiswa yang mendapat beasiswa bidikmisi di kampusnya salah satunya menjadi Ketua BEM, yang sekarang sukses menjadi pebisnis kuliner kreatif. Bahkan mahasiswa lainnya yang dari Prodi Manajemen menyabet juara Kangmas Batu,
“Jadi dari mahasiswa yang memperoleh bidikmisi bisa memacu semangat mahasiswa lain. Masak yang nggak punya uang bisa berprestasi, kok malah yang banyak mendapat fasilitas dari orang tua, malah kuliah asal-asalan,” ucap Murphin Joshua dengan nada tanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua LLDIKTI VII Jawa Timur, Prof Dr Suprapto DEA, menyampaikan, di propinsi ini mendapat jatah 1.094 mahasiswa bidikmisi. Sedangkan di seluruh Indonesia jumlahnya mencapai 500 ribu mahasiswa.
Tiap bulan mereka menerima uang saku Rp 700 ribu, yang dibayar tiap 3 bulan, untuk biaya hidup. Sedangkan SPP dan biaya perkuliahan telah dibayar oleh Pemerintah dengan memberikan subsidi sebesar Rp 2,4 Juta untuk biaya akademik.
“Program ini dihentikan jika yang bersangkutan meninggal dunia, atau berhenti menjadi mahasiswa, Drop Out, dan nilai IPK kurang dari 3,” ungkap Prof Suprapto.
Acara yang diselenggarakan di Ma Chung ini sebagai pembinaan bagi mahasiswa penerimaan bantuan biaya pendidikan angkatan ke 2 di Jatim. Dengan harapan untuk menumbuhkan semangat kreatif, dan siap menghadapi era globalisasi. Serta para mahasiswa istimewa ini dapat mengelolah waktu sebijak mungkin agar dapat sukses menyelesaikan kuliah.dah