Suasana SMAN1 Kebomas, Gresik saat guru dan OSIS melakukan unjukrasa karena ketidak puasanya terhadap kepala sekolah. (FT/AGUS)

GRESIK | duta.com — Puluhan Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di SMA Negeri 1 Kebomas, Gresik melakukan aksi unjuk rasa. Akibat kesal dengan manageman sekolah, mereka menuntut kepala sekolah. Dengan meneriakkan aksinya di depan SMA Negeri 1 Kebomas sembari membentangkan tulisan tuntutan, Senin (28/5/2018).

Kesal karena kepala sekolah yang mereka anggap gaya kepemimpinan yang arogan, diktator dan sewenang wenang disertai ancaman mutasi bagi yang tidak selaras dengan kebijakannya. Bahkan semua kegiatan OSIS, OSN, keagamaan dan lainnya dicancel dengan alasan tidak ada dana.

Unjuk rasa juga fokus masalah transparansi keuangan sekolah, yang harus dijawab kepala sekolah. Parahnya lagi memotong tunjangan kesejahteraan GTT dan PTT dari pemerintah Propinsi. “Kami minta normalkan gaji GTT dan PTT seperti semula dan berikan tunjangan kesejahteraan secara utuh,” terang Ali Mustofa salah satu GTT.

Ia melanjutkan, adanya cairan dari propinsi yang masuk ke rekening masing-masing GTT dan PTT sebesar Rp 750 ribu. Pihaknya senang bukan main, namun setelah menerima gaji yang biasa diterima justru dipotong sebesar cairan tersebut. “Terus kemana? dan untuk apa hak kami dari propinsi sebesar 750 ribu itu?,” klakarnya.

Tidak lama berselang, kepala Dinas Cabang Gresik, Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur turut hadir. Mereka yang terlibat mengadakan audiensi di Musala komplek sekolah. Sayang audiensi tidak membuahkan hasil, para guru pun meninggalkan forum karena kesal sebelum diakhiri.

“Percuma tidak ada titik temu, kepala sekolah berkelit tidak sama dengan realita. Kami akan terus menyuarakan dan minta klarifikasi dari kepala sekolah,” terang Agus Affandi Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang mengabdi 10 tahun.

“Disekolah lain juga ada potongan tapi tidak sebanyak disini, ini semua diambil. Kalau pun alasanya untuk sekolahan, harus ada transparansi agar kita tidak kecewa seperti ini,” timpal Rosalina (GTT).

Sementara kepala sekolah bersikukuh bahwa potongan dana dari propinsi sudah sesuai ketentuan surat edaran dari propinsi. Dimana setelah itu telah di rapatkan bersama MKKS yang memang menjadi kebutuhan sekolah. Sementara pemotongan lainnya merupakan potongan personal.

“Beban keuangan sekolah ini berat, pada surat edaran itu jelas untuk meringankan beban sekolah jadi kami punya dasar,” singkat Nurus Sobah, Kepala Sekolah SMA1 Kebomas, Gresik.

Keterangan kepala Cabang Dinas Gresik, Dispendik Propinsi Jatim, Puji Astuti yang tidak membuat mereka puas. Akhirnya dilakukan mediasi diruang kepala sekolah bersama perwakilan guru. Adapun hasil tuntutan atau harapan para guru akan diteruskan ke Kepala Dinas Pendidikan Propinsi.

“Kami harap peristiwa ini tidak menjadikan kendala keharmonisan dan jalannya belajar mengajar di sekolah ini. Apapun hasilnya nanti ada di Kepala Dinas. Insya Allah Rabu atau Kamis sudah ada hasilnya, kami koordinasikan dulu dengan Kepala Dinas (propinsi Jatim),” terang Puji Astuti.

Sebanyak 62 orang terdiri dari Guru PNS, GTT dan PTT menggalang tanda tangan meminta pergantian Kepala Sekolah. Mereka mengaku sudah tidak kuat lagi dengan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang dinilai arogan. “Bentuk solidaritas kami dengan bertandatangan mendukung aksi temen-temen GTT dan PTT,” cletuk Wahyu Hari Pamuji sembari menunjukkan lembaran tanda tangan.

Tidak hanya guru, ratusan murid yang tergabung dalam OSIS pun menggelar aksi diwaktu bersamaan. “Aksi ini inisiatif kami (OSIS) sendiri, kami ingin adanya aturan yang transparan tidak ditutup-tutupi. Serta adanya keharmonisan antara guru dengan guru dan guru dengan siswa siswi,” pungkas ketua OSIS SMAN1 Kebomas, M Arya Dwi didampingi wakilnya Damar Gondo Arwono, sambil menagis.

Diketahui memang tidak ada aktifitas belajar mengajar, namun akibat dari aksi tersebut membuat berhentinya proses PPDB untuk sementara. Terpaksa para orang tua yang mengantarkan anaknya harus rela menunggu dan tidak sedikit yang kecewa pulang. Aksi dilakukan pagi hingga siang hari, terlihat Kapolsek dan Danramil Kebomas serta Camat Kebomas ikut menghadirinya.-gus

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry