
PASURUAN | duta.co – Dipastikan tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan, bakal menurunkan target pencapaian produksi padi. Penurunan target tersebut menyusul luas lahan pertanian di Kota Pasuruan yang makin menurun, akibat penggunaan lahan untuk kepentingan perumahan serta pembangunan infrastruktur bagi masyarakat Kota Pasuruan.
Dengan penurunan tersebut, tahun 2017 ini Pemkot menargetkan produksi padi mencapai 18.339 ton. Target itu lebih rendah dari tahun lalu, yang mencapai 19.059 ton. “Pada tahun 2016, Pemkot Pasuruan menargetkan produksi
padi mencapai 19.059 ton dengan luasan lahan 1.138 hektar,”ujar Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Pasuruan, Sugiarto, saat dihubungi, Minggu (28/5) siang.
Menurut dia, hingga akhir Desember tahun lalu, realisasinya mencapai 20.359 ton. Sedangkan, tahun 2017 ini, ada penurunan target. Yakni hanya menargetkan produksi padi sebanyak 18.339 ton.
“Memang di awal tahun 2017 lalu, luas lahan pertanian sama seperti tahun lalu. Namun saat ini perkiraan kami jumlah luas lahan pertanian menurun, “katanya.
Di Kota Pasuruan, lanjut Sugiarto, dari tahun ke tahun lahan untuk kawasan pertanian semakin menyusut. Agar target tak meleset, sehingga diturunkan.
Meski target produksi diturunkan, pihaknya optimis target untuk tahun
ini bisa tercapai. Itu karena dalam setahun, produktivitas padi di
Kota Pasuruan terbilang tinggi. Yakni mencapai 0,78 ton per hektar.
Selain itu, saat ini Kota Pasuruan juga mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat berupa subsidi pupuk yang mencapai 2.167 ton dan subsidi benih. Sehingga, petani membayar benih hanya Rp 25 ribu per kilogram. Termasuk pula bantuan mesin traktor sebanyak 46 unit. “Bantuan itu untuk meningkatkan produktivitas padi bagi kalangan petani, ”tutup Sugiarto. (dul)
——————
Keterangan Foto: Seorang petani membajak sawahnya di Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan. (duta.co: abdul)





































