CINDERAMATA: Wakil Ketua LTN PBNU, HA. Hakim Jayli .Msi menerima cideramata dari Ketua GP Ansor, Munasir Huda (duta.co/Nanang Priyo)

KEDIRI| duta.co – Terkait maraknya aksi teror terhadap para ulama termasuk di Kediri menurut Wakil Ketua Lajnah Ta’lif wan Nasyr (LTN) PBNU, HA. Hakim Jayli .Msi merupakan operasi intelijen berkonspirasi dengan sejumlah media abal–abal ingin memperkeruh suasana.

Pernyataan di atas disampaikan HA. Hakim Jayli Msi  usai memberi materi Diklat Informasi Tekhnologi (IT) GP Ansor Kabupaten Kediri di UPT Balai Latihan Kerja Kabupaten Kediri, Jl. Gatot Kaca Desa Gedangsewu Kecamatan Pare, Minggu (25/2).

“Aksi teror terhadap para ulama adalah operasi intelijen kemudian diperkeruh pemberitaan sejumlah media abal – abal,” ungkap alumni  PP. Miftahul Huda Kabupaten Malang.

Sistem operasi dijalankan sangat rapi dan keberadaannya telah membuat strategi agar tidak terbongkar apalagi diendus pihak Kepolisian.

“Saya kira, kita memang perlu memberikan kepercayaan kepada pihak kepolisian sebagai aparat keamanan dan ketertiban. Jadi kita percayakan saja kepada mereka,” jelasnya.

Bila kemudian, warga Nahdlatul Ulama ingin membantu polisi, diminta tetap tenang dan bukan menjadi korban pancingan dengan melakukan over  reaktif.

“Over reaktif diantaranya menyebarkan berita hoax dan memiliki pemikiran negatif, justru dengan ulah kita menjadikan target mereka berhasil,” terang Direktur Utama TV9 ini menambahkan.

Sesuai tugas dan tanggung jawab sebagai pengurus organisasi NU, bergerak di bidang media informasi berfaham Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja), pihaknya telah bertemu dengan Dewan Pers bersama sejumlah pimpinan media di Jawa Timur, khususnya memiliki visi misi Aswaja.

“Memang kita kemarin ada forum dengan dewan pers. Dewan pers sendiri lebih berusaha mencoba untuk melakukan proses penguatan media – media berintegritas. Cara itu dipilihnya daripada melawan media abal – abal yang diciptakan untuk memperkeruh keadaan,” terangnya.

Hasil dari pertemuan tersebut, juga meminta Polri dengan mengacu UU ITE untuk melakukan penegakan hukum, merupakan  prasyarat terciptanya suatu kedamaian dan keadilan.

“Kita akan mendorong Polri untuk menegakkan hukum seadil – adilnya. Caranya adalah tindak secara tegas mereka yang melakukan provokasi,” jelas Wakil Ketua LTN PBNU ini. (nng)

 
 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry