Gresikl duta.co- Pengurus Wilayah Lembaga Takmir Masjid NU (PW LTMNU) Jatim seperti tak henti hentinya melakukan pemberdayaan masjid NU. Setelah menggelar sosialisasi pemberdayaan masjid NU di PCNU Bangkalan, akhir pekan lalu, kini giliran PW LTMNU Jatim menggelar rapat koordinasi dan pembinaan manajemen masjid di Kabupaten Gresik.
Ketua Pengurus Cabang Lembaga Takmir Masjdi NU (PC LTMNU) Kabupaten Gresik KH Muslimin Yahya menjelaskan, saat ini di Kabupaten Gresik (minus Bawean) memiliki ribuan masjid dan 2 ribu lebih musalah.
“Dari jumlah tersebut sekitar 300 an yang sudah berbadan hukum NU, termasuk status wakaf milik NU,” tegas Kiai Muslimin, kepada DUTA, Selasa (21/11) kemarin.
Ia mengakui, sampai saat ini proses sertifikasi dan labelisasi masjid NU masih 10 persen. “Target kami PC LTMNU Gresik dalam waktu 3 sampai 4 tahun kedepan setidaknya masjid dan musala di Gresik minimal sudah 75 persen sudah bersertifikat atas nama NU,” tambahnya.
Kiai Muslimin menyampaikan terima kasih ke PW LTMNU Jatim yang telah memberikan seperangkat computer ke PC LMTNU Gresik. “ Semoga bermanfaat untk pelayanan administrasi dan juga terimakasih atas pembinaan manajemen masjid semoga mampu meningkatkan kualitas ketakmiran,”tegasnya.
Acara Koordinasi dan Pembinaan manajemen masjid di Kabupaten Gresik tersebut juga dihadiri Ketua PCNU Kabupaten Gresik, KH Chusnan Ali.
Wakil Ketua PW LTMNU Jatim KH Ahmad Jazuli Soleh Qosim menjelaskan apa yang dilakukan LTMNU Jatim di Gresik sebagai bagian program LTMNU untuk semakin memberdayakan dan melindungi masjid NU.
“Sebab, masjid di zaman Rasulluah bukan hanya tempat ibadah, tapi juga tempat membahas bagaimana umat Islam itu sehat, makmur bahkan dijadikan tempat untuk menyelesaikan masalah juga persiapan untu perang serta tempat orang konsultasi,” tegas Kiai Jazuli didampingi Sekretaris PWLMTNU Jatim, Ahmad Arizal, kemarin.
Ahmad Arizal menambahkan, proses sertifikasi dan labelisasi masjid NU sangat pentig, mengingat saat ini tidak sedikit masjid masjid yang semula ubudiyah dan milik NU kemudian pindah tangan dikelola kelompok Islam garis keras. “ Oleh sebab itu LTMNU terus berkeliling seluruh Jatim, agar proses sertifikasi dan labelisasi itu pendapat perhatian. Untuk mendukung hal tersebut, kami member bantuan komputer lengkap dengan printernya, “ ungkapnya.(rls/mha)