
SURABAYA | duta.co – Prestasi luar biasa ditorehkan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI ini mendapatkan dua penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB).
Penghargaan pertama diberikan kepada Kepala LPMP Jatim Dr. Bambang Agus Susetyo, MM, MPd.
Bambang diberi penghargaan sebagai pelopor perubahan pembangunan zona integritas (ZI) menuju wilayah bebas dari korupsi (WBK) di lingkungan LPMP Jatim 2018.
Penghargaan kedua diberikan kepada LPMP Jawa Timur atas prestasinya sebagai unit kerja pelayanan berpredikat wilayah bebas dari korupsi (WBK).
Dua penghargaan itu diberikan langsung Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Drs Syafruddin M.Si di Jakarta, 10 Desember 2018 lalu.
Yang luar biasa lagi acara penganugerahan tersebut dibuka secara langsung oleh Wakil Presiden Yusuf Kalla.

Kepala LPMP Bambang Agus Susetyo menerima secara langsung penghargaan itu. “Ini sebuah prestasi membanggakan untuk kami,” ujar Bambang.
Kemen PAN RB memang memberikan penghargaan kepada kementerian dan lembaga yang dianggap menjadi pelopor WBK.
Selain kementerian, Kemen PAN RB juga memberikan penghargaan serupa kepada unit pelaksana teknis (UPT) di bawah kementerian.
Dan Kemdikbud mengusulkan 45 UPT di bawahnya. Namun dua yang mendapatkan penghargaan, salah satunya LPMP Jawa Timur.
Bambang Agus mengatakan sejak Kemem PAN RB mencanangkan zona integritas wilayah bebas dari korupsi, pihaknya bertekat untuk menciptakan wilayah kerjanya juga bebas dari korupsi.
Yang pertama dilakukan adalah melakukan studi banding ke berbagai tempat bagaimana menciptakan zona integritas wilayah bebas dari korupsi itu.
Bahkan, Bambang mengaku memagangkan pegawai LPMP di Kemdikbud untuk belajar masalah unit pelayanan terpadu (ULT)
Dari sana, Bambang memutuskan untuk membuat tiga program. Yakni gerakan peduli lingkungan (GPL), budaya bersih lingkungan (BBL) dan insan peduli lingkungan (IPL).
“Apa hubungannya kebersihan lingkungan dengan korupsi. Karena kebersihan itu simbol diri. Kalau lingkungan bersih, maka pribadinya akan bersih,” ujarnya.
Bambang ingin masalah kebersihan ini menjadi sebuah budaya di LPMP. “Dan saya mengapresiasi semua pegawai yang peduli akan hal itu,” tukasnya.


Dari sanalah, Bambang pun lantas menerapkan bahwa LPMP tidak hanya bersih lingkungannya, namun juga harus bersih dari hal-hal yang negatif.
Salah satunya adalah bersih dari pungutan apapun.
“Alhamdulillah semua bisa berjalan seperti yang diharapkan. Penilaian ZI WBK bukan hanya di internal LPMP, tapi juga di eksternal. LPMP ini kan tempatnya melatih guru-guru. Yang diwawancara untuk penilaian ini adalah para guru, kepala sekolah, pengawas yang sudah pernah merasakan pelatihan di sini,” jelasnya.
Ke depan kata Bambang, pihaknya mengejar satu penghargaan lagi yang lebih tinggi nilainya. Yakni Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) juga dari Kemen PAN RB. end