Caption : Suasana Audiensi LPBI NU Situbondo dengan BPBD Situbondo (Heru/duta.co)

SITUBONDO | duta.co – Lembaga Penanggulang Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama Kabupaten Situbondo melakukan rapat kordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Situbonso terkait penanganan bencana, Rabu (08/01/2025).

Dalam rapat koordinasi tersebut, pengurus LPBI NU Situbondo ditemui oleh Tomy Rudyanto, Kabib Rehabilitasi dan Rekontruksi dan Kasi Logistik BPBD Kabupaten Situbondo. Dalam rapat koordinasi itu kedua belah pihak sepakat melakukan kerjasama dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Situbondo.

Ketua LPBI NU Situbondo, Gatot Trikorawan saat dimintai keterangan media ini terkait audiensi ke BPBD Situbondo mengatakan, tujuan dari audiensi ini menyatukan program penanganan bencana alam di Situbondo dengan BPBD dan pihak terkait lainnya.

“Maksud dan tujuan kami audiensi dengan BPBD untuk mengsingkronkan program penangan bencana alam LPBI Situbondo. Karena LPBI NU Situbondo ikut berpartisipasi dan punya tanggungjawab dalam penanggulangan bencana alam,” jelas Gatot Trikora.

Lebih lanjut, Gatot Trikora mengatakan, sesuai dengan UU No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana bahwa, penanggulangan bencana harus di lakukan pihak pemerintah, tanggungjawab masyarakat dan tanggungjawab dunia usaha termasuk LPBI NU.

“LPBI NU Situbondo sangat Peduli dengan penanggulangan bencana alam, maka itu kami minta kepada BPBD Situbondo untuk meningkatkan kembali kampung kampung tangguh tanggap bencana yang sudah terbentuk,” kata Gatot mantan Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Situbondo.

Tak hanya itu yang disampaikan Gatot, namun dia mengatakan, perlindungan terhadap masyarakar yang terkena bencana harus dikedepankan. “Kita harus mampu meningkatkan manajemen atau SDM penanganan pasca bencana alam agar rekontruksi proses penangan pasca bencana berlangsung sesuai dengan ketentuan yang ada,” pungkas Gatot.

Sementara itu, Wakil Ketua LPBI NU Situbondo, Muhammad Muris Firdaus mengatakan, BPBD Situbondo tidak punya gedung logistik dan tidak punya peralatan berat dan truk untuk penangan saat terjadi bencana alam.

“Seperti halnya ketika terjadi bencana alam banjir bandang di Desa Kendit, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, alat berat datang terlambat untuk membersihi material banjir. Hal ini terjadi, karena BPBD harus pinjam alat berat ke pihak lain,” jelas Muri, panggilan akrab Muhammad Muris Firdaus.

Untuk itu, Muri meminta kepada pemerintah daerah Kabupaten Situbondo dan DPRD Situbondo untuk segera memperhatikan dan atau menganggarkan pembelian alat alat berat serta menganggarkan gedung logistik BPBD Situbondo.

“Harapan saya eksekutif dan legeslatif mau memperhatikan anggaran untuk pembelian alat berat dan membangun gedung logistik BPBD Situbondo. Sebab, apabila terjadi bencana alam, maka penangannya bisa cepat teratasi dan tidak menunggu pinjam alat berat ke pihak lain,” kata Wakil Ketua LPBI NU Situbondo.

Dilai pihak, Tomy Rudyanto, Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Situbondo mengatakan, BPBD Situbondo siap mengsingkronisasi programnya dengan LPBI NU Situbondo dalam penanggulangan bencana alam di Kabupaten Situbondo.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada LPBI NU Situbondo yang telah hadir ke kantor BPBD Situbondo. Kita akan bergerak bersama dalam program Situbondo Tangguh Bencana dan membuat masyarakat Situbondo sadar dan mau mengikuti pendidikan bencana,” jelas Tomy.

Lebih lanjut, Tomy mengatakan bahwa, pihaknya juga akan melaksanakan pendidikan bencana kepada anak usia PAUD, TK, SMP hingga SMA. Hal ini penting dilakukan agar mereka bisa mendeteksi dini bencana dan mengerti apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana alam.

“Kami siap mengkolaborasi program program kebencanaan dengan LPBI NU Situbondo dan pihak terkait lain dalam meminimalisir bencana alam di Kabupaten Situbondo,” kata Tomy. (her)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry