KEDIRI | duta.co – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman melaksanakan kegiatan Lokakarya Program Kota Tanpa Kumuh tahun 2021 selama dua hari secara daring.
Peserta dari Lokakarya tersebut terdiri dari Unsur Bappeda, Dinas Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP), OPD terkait, UPT kecamatan, Pemerintah Desa atau Kelurahan serta unsur penggiat lingkungan serta Badan/Lembaga Keswadayaan Masyarakat (BKM/LKM).
Dalam lokakarya tersebut, di ikuti oleh puluhan partisipan masyarakat yang terlibat aktif di dalamnya.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Kediri, Hadi Wahjono, menjelaskan, Pihaknya menyelenggarakan kegiatan lokakarya Kota tanpa Kumuh (Kotaku) tahun 2021 selama dua hari dan dilaksanakan secara daring atau online.
Menurutnya, kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya pemerintah untuk membangun kemandirian masyarakat dan pemerintah daerah dalam pengurangan kawasan kumuh secara berkelanjutan.
Program tersebut berasal dari Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR mengalokasikan bantuan untuk masyarakat. Bantuan bersifat stimulan, demi mendorong pemerintah daerah lebih proaktif menyelesaikan permasalahan kumuh.
Harapanya di Kota Kediri, kebijakan ini ditujukan terciptanya pemukiman layak huni, terciptanya kota tanpa kumuh, kebiasaan hidup yang bersih dan sehat serta terciptanya kualitas lingkungan yang nyaman.
”Program Kotaku mendukung pemerintah daerah sebagai pelaku utama penanganan pemukiman kumuh dan pemukiman layak huni secara berkelanjutan,” tuturnya.
Sehingga, fokus pada kebijakan tersebut terkait implementasi pengurangan kumuh kawasan permukiman dan gerakan kolaborasi.
“Tentunya, kolaborasi antara pemerintah dan elemen masyarakat,” tandasnya, Jumat (24/12).
Terpisah, Perwakilan Peserta dari LKM Karya Mandiri, Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, Dewi Nurma, mengutarakan, ia bahagia karena turut andil dalam kegiatan yang digelar dari awal hingga akhir.
Baginya, ini merupakan pengalaman dan mendapatkan ilmu baru. Apalagi, berkenaan pengurangan kawasan kumuh secara berkelanjutan, khususnya di wilayahnya dan Kota Kediri pada umumnya.
Meskipun begitu, ia berharap, agar kegiatan selanjutnya. Bisa dilaksanakan secara tatap muka, guna meminimalisir gangguan yang terjadi ketika pada saat pemaparan akibat faktor non teknis.
Haraapanya, kegiatan ini bisa berlanjut dan diselenggarakan secara langsung atau tatap muka.Tujuanya, menghindari jaringan internet buruk dan hal tidak diinginkan lainya,” tutupnya. (bud)