LINE DANCE: Ketua PERWOSI Jatim, Dra Hj Fatma Saifullah Yusuf saat menghadiri Gathering Line Dance di Hotel Oval Surabaya, Minggu (26/11) kemarin. (FOTO:FATHIS SUUD/DUTA.CO)

SURABAYA | DUTA.CO – Seni Olahraga Tari Berderet (Senioret) yang memadukan gerakan tari atau yang biasa disebut Line Dance sangat bagus dan memiliki banyak manfaat bagi orang yang berusia lanjut. Pasalnya, gerakannya tak seberat olahraga lain, tapi olahraga ini mampu membantu mencegah osteoporosis serta menjaga kesehatan agar badan tetap fit.

Hal tersebut disampaikan Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (PERWOSI) Jawa Timur, Dra Hj Fatma Saifullah Yusuf saat menghadiri Gathering Line Dance yang diselenggarakan Senioret Global d’ULD cabang Surabaya di Hotel Oval Surabaya, Minggu (26/11) kemarin.

Menurut Fatma, sapaan lekatnya, line dance yang merupakan tari berderet ini adalah perpaduan seni budaya dan olahraga yang dapat meningkatkan ketahanan tubuh. “Gerakan line dance yang beragam ini mampu membantu bagi yang sudah berusia di atas 50 tahun untuk meningkatkan daya ingat karena mereka dipaksa mengingat ratusan gerakan dan menyesuaikan dengan musik yang mengiringinya,” ujar istri Wakil Gubernur Jatim ini.

Menurutnya, beberapa tahun belakangan ini perkembangan line dance di Jatim sangat pesat yang ditunjukkan dengan pertumbuhan jumlah anggota dan pelaksanaan rangkaian program kegiatan. Line dance sendiri adalah olahraga dengan sentuhan koreografi gerakan tari khas Amerika, yang para penarinya menari bersama dalam bentuk barisan dengan diiringi musik country.

Akan tetapi, tarian ini bisa berkembang dengan baik di Indonesia, meskipun di sini sangat kaya dengan tarian dan lagu tradisional. Gerakan Line Dance ini sendiri, lanjut Fatma, dinamakan The Universal Line Dance (D’LUD) yang diperkenalkan di Indonesia Tahun 2008. Gerakan ini memiliki kekayaan ragam budaya dengan mengombinasikan berbagai gerakan dansa.

“Sebagai seni tradisional yang dikembangkan secara modern di Indonesia, line dance memang bukan sekadar olahraga biasa tapi sarat dengan unsur seni,” ungkap Fatma Saifullah Yusuf.

Peminatnya Masih Usia Tua

Fatma sangat mengapresiasi dan mendukung pengembangan line dance di Indonesia. Ke depan ia berharap akan lebih banyak generasi muda yang tertarik pada line dance, karena saat ini peminatnya masih didominasi oleh mereka yang berusia di atas 50 tahun. “Saya ingin nanti bila diundang lagi di acara ini, ada wajah-wajah baru untuk regenerasi yang lebih muda. Syukur-syukur anak muda mau jadi pengurus,” katanya.

Di akhir sambutannya, Fatma berharap line dance dapat menjadi alat pemersatu baik secara sosial, budaya, seni maupun geografis. “Semoga line dance bisa lebih memasyarakat lagi dan menjadi bagian dari produk budaya Indonesia yang patut dibanggakan dan digemari semua pihak,” pungkasnya. ud

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry