SURABAYA | duta.co – Pandemi Covid-19 sudah menghasilkan limbah masker yang sangat banyak. Limbah ini menjadi persoalan karena bahan dari masker itu adalah plastik, yang sulit terurai.
Karenanya mengolah limbah masker menjadi barang yang berguna harus gencar dilakukan sehingga mengurangi jumlah sampahnya.
Itu pula yang dilakukan Olivia Tantiono, mahasiswa Interior Desain Product, UK Petra. Mahasiswa yang akan diwisuda dalam waktu dekat ini, membuat lampu belajar belajar dan kursi kayu yang diberi hiasan dari masker bekas.
Masker bekas itu dibuat sebagai pengganti kaca atau penutup dari lampu belajar dan kursi kayu itu. “Karena bahan masker itu kan dari plastik, sehingga kami jadikan masker itu sebagai plastik untuk penutup lampu belajar atau lampu meja,” ujar Olivia saat ditemui di kampus UK Petra, Rabu (14/9/2022).
Olivia membuat inovasi ini sebagai tugas akhir yang merupakan hasil dari Outcome Based Education-Leadership Enchancement Program (OBE-LEAP) UK Petra jenis Research and Innovation.
Olivia mengaku sengaja menjadikan masker bekas untuk bahan utama dari tugas akhirnya ini. Ide itu sudah didapatnya sejak setahun lalu, tepatnya pada pertengahan 2021. Karenanya, masker-masker bekas yang ada di rumahnya, dia kumpulkan.
“Saya taruk kardus bekas di rumah untuk tempat masker. Memang sementara hanya masker bekas keluarga saja, karena saya juga khawatir untuk mengolah masker orang lain,” ungkapnya.
Dikatakan Olivia, masker bekas itu direndam dengan cairan antiseptik selama lima hingga sepuluh menit. Setelah itu, masker dicuci bersih dan dijemur di bawah terik matahari hingga benar-benar kering. “Biasanya saya jemur dua hari pas matahari panas-panasnya,” tukasnya.
Setelah dijemur, masker dipotong kecil-kecil. Lalu, Olivia memanaskan masker yang sudah dipotong itu dengan cara dipres menggunakan setrika panas. “Masker terlebih dulu dikasih lapisan kertas roti atas bawah, baru bisa dipres dengan setrika panas,” jelasnya.
Memanaskan masker itu tidak membutuhkan waktu lama. Karena ketika bersentuhan dengan setrika panas, langsung akan mengeras seperti lempengan plastik. “Lalu dibentuk seperti yang diinginkan,” ungkapnya.
Dengan inovasi yang dibuatnya ini, gadis pemilik IPK 3,67 itu mendapatkan predikat cumlaude. Produk buatan Olivia ini pun nantinya akan dijual untuk masyarakat luas. ril/end