
SURABAYA | duta.co – Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur, Lilik Hendarwati, menyoroti kinerja sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dinilai belum memberikan kontribusi optimal terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Menurutnya, banyak BUMD yang bergerak terlalu luas dan tidak fokus pada core business masing-masing sehingga kinerjanya kurang maksimal.
Lilik sapaan akrabnya menegaskan, perlunya penataan ulang BUMD, mengingat masih ada perusahaan daerah yang menjalankan usaha di bidang yang tidak saling berkaitan.
“BUMD yang ada ini sebenarnya bidang garapnya terlalu beragam. Jadi, baiknya dirapikan. Kemudian tentu perlu melihat kembali peluang-peluang BUMD yang mungkin bisa digarap,” ujarnya, Senin (1/12/2025).
Ia menilai, Jawa Timur memiliki sejumlah sektor potensial yang layak dikembangkan melalui BUMD, seperti pariwisata, pangan, dan transportasi.
“Sekarang kita membutuhkan pendapatan besar. Kalau melihat peluang, sektor pariwisata itu sangat bisa digarap BUMD. Transportasi juga demikian,” tambahnya.
Politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga, menyoroti opsi merger maupun spin off bagi BUMD yang cakupan usahanya terlalu melebar, seperti PT Jatim Graha Utama (JGU), salah satu BUMD.
“JGU ini kan aspek kerjanya mulai dari berjualan sembako sampai mengelola apartemen. Ini tidak cocok karena tingkat bisnisnya berbeda. Lebih baik dibuat BUMD sendiri-sendiri, misalnya BUMD pangan khusus, dan BUMD perumahan khusus,” jelasnya.
Selain penataan melalui penggabungan atau pemisahan usaha, Lilik juga menekankan perlunya likuidasi terhadap BUMD atau anak perusahaan yang tidak memiliki prospek. “Kalau memang tidak bisa diperbaiki lagi atau terlalu banyak menyerap dana, lebih baik dilikuidasi saja,” tegasnya.
Dengan demikian, BUMD harus diarahkan fokus pada sektor-sektor yang lebih produktif, modern, dan relevan dengan perkembangan ekonomi Jawa Timur.
“Pariwisata, pangan, dan transportasi jauh lebih potensial dibandingkan sektor karet atau kulit. Jadi, BUMD harus diarahkan ke bidang yang memberikan dividen bagi daerah,” ujarnya. (rud)





































