
PROBOLINGGO | duta.co – PT POMI Paiton terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan mengukuhkan dua kelompok peduli lingkungan, yaitu Generasi Biru (Genbi) dan Jari Jelita, dalam sebuah acara yang digelar di Hutan Kota Kraksaan, Sabtu (14/1/20242).
Hadir dalam acara itu juga, Pj Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto.
Menurut Human Capital, Facilities, and Community Manager PT POMI Paiton, Rochman Hidayat, setelah pengukuhan, para anggota kelompok ini akan mendapatkan pelatihan.
“Diharapkan mereka menjadi champion di berbagai program lingkungan, seperti pengelolaan sampah, sekolah bersih, sehat, dan hijau,” ujarnya.
Kelompok pertama adalah Generasi Biru atau disingkat Genbi, terdiri dari 10 sekolah di Kabupaten Probolinggo yang menjadi perintis program ini. Sekolah-sekolah tersebut meliputi SMA NJ, SMA Genggong, MAN 1 Probolinggo, MAN 2 Probolinggo, SMA Maron, SMA Gending, SMA 1 Kraksaan, SMK 1 Kraksaan, SMK 2 Kraksaan, dan SMA 1 Paiton. Tiap sekolah terdiri dari lima anak dengan satu guru pendamping.
“Sejauh ini, Genbi baru mencakup 10 sekolah sebagai pilot project, namun tidak menutup kemungkinan akan diperluas ke sekolah-sekolah lain,” ungkap Rochman.
Program ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda terhadap perubahan iklim dan pentingnya menjaga lingkungan serta mengenalkan energi baru.
Mereka bakal meng-influence teman-temannya agar lebih peduli terhadap bumi. Mereka bakal dilatih tentang lingkungan juga dan diminta untuk mempraktekkan langsung.
Dilanjut dengan kelompok Jari Jelita: Dari Candi Jabung untuk Keindahan dan Inklusi. Kelompok kedua ini merupakan singkatan dari Jabung Lestari Peduli Inklusi Tangguh Amanah.
Nama ini dipilih untuk merepresentasikan misi mereka sebagai brand produk yang mengangkat potensi lokal.
Salah satu karya unggulan mereka adalah tas blacu handmade yang memadukan keindahan batik khas ikon Candi Jabung dan PLTU Paiton.
Menurut pihak PT POMI Paiton, karya Jari Jelita bukan hanya sekadar produk, tetapi juga simbol gerakan inklusi sosial dan pelestarian budaya.
“Kami ingin yang dikaryakan oleh teman disbilitas ini bisa menjadi tambahan ekonomi bagi mereka juga,” tambah Rochman.
Semetara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Probolinggo, Aat Kardono, menyampaikan apresiasinya terhadap kelompok peduli lingkungan yang berupaya menjaga ekosistem bumi agar tetap lestari. “Keberadaan mereka sangat bermanfaat untuk masa depan lingkungan. Kami juga berterima kasih kepada PT POMI yang mendukung kegiatan ini sehingga anak-anak bisa berkarya dan mencintai lingkungan,” ujarnya.
Aat menegaskan bahwa pihaknya akan membina kelompok ini agar dapat bekerja sama menjaga dan melestarikan lingkungan di Kabupaten Probolinggo. Ia juga menyoroti bahwa Indeks Kualitas Lingkungan Hidup daerah tersebut saat ini berada di kategori sedang, salah satunya disebabkan oleh kualitas air yang masih memerlukan perhatian khusus.
“Harapan kami, melalui inisiatif ini, bumi dan air di Probolinggo dapat terjaga kebersihannya sehingga aman dan bermanfaat bagi masyarakat. Peran serta anak-anak sangat penting untuk memastikan sungai, laut, hingga air tanah tetap tidak tercemar,” tambahnya. hul