SURABAYA | duta.co – Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengimbau para pemudik untuk agar tidak memacu kecepatan kendaraan di tol lebih dari 100 km/jam. Ini karena saat mudik lebaran sejumlah ruas tol di Jawa Timur telah dioperasikan.
Selain itu, pentingnya melakukan ram check terutama bagi armada bus. Apalagi banyak yang kondisinya kurang layak dan armada ini banyak diminati warga semenjak beroperasinya jalan tol. Serta masalah lain yakni banyaknya pengemudik yang mengggunakan sepeda motor. Selain karena murah, sepeda motor merupakan favorit pemudik karena bisa digunakan di kampung halaman.
“Untuk itu saya menganjurkan ada program mudik gratis melalui CSR perusahaan-perusahaan yang ada di Jatim,” katanya.
Terkait perjalanan mudik terutama di wilayah kepulauan, Menhub mengusulkan Dinas Perhubungan (Dishub) melakukan kampanye kepada masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik lebih awal. Hal ini untuk menghindari overload terutama di tanggal-tanggal puncak arus mudik.
“Mudik lebih awal ini dilakukan agar lebih terbagi dan merata, jadi Dishub di daerah bisa melakukan sosialisasi dan komunikasi mulai sekarang,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan, Nila Moeloek menekankan pentingnya pencegahan dari sisi kesehatan. Pemudik baik pengemudi dan penumpang harus dalam keadaan sehat saat melalukan perjalanan mudik. Untuk itu perlunya cek kesehatan sebelum melakukan perjalanan.
“Apalagi di jalan darat dan laut setiap 4 jam harus diperiksa kesehatannya,” katanya.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan bersama dengan Dinas Kesehatan setempat akan menyediakan pos pelayanan kesehatan di rest area. Pelayanan kesehatan ini memanfaatkan puskesmas dan rumah sakit terutama yang ada di jalur mudik.
“Kami juga memiliki public safety center melalui layanan call center 119 agar cepat dilakukan respon ketika ada laporan dimana kami juga menyediakan ambulance baik motor dan mobil yang standby di beberapa pos kesehatan,” pungkasnya. zal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry