JAKARTA | duta.co – Letnan Jenderal TNI (Purn) Drs Muhammad Munir bergabung ke PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (tahun 2013 hingga 2015) ini, merasa terhormat menjadi anggota Dewan Pakar PKS.
“Alhamdulillah saya merasa terhormat, mendapat amanah sebagai anggota Dewan Pakar PKS, artinya pimpinan di PKS melihat kapasitas diri saya sebagai Dewan Pakar untuk bidang Pertahanan Negara,” tutur Munir dalam kegiatan Political Update DPP PKS, Senin (10/10).
Menurut Munir, PKS adalah partai yang paling konsisten dalam mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa yaitu terwujudnya keadilan dan kesejahteraan rakyat. “Saya melihat PKS ini partai yang paling konsisten, tegak lurus terhadap garis perjuangan yang ditetapkan, yang dirintis founding father kita, dari AD/ART PKS yang saya baca dan saya lihat ini sesuai tujuan nasional bangsa Indonesia,” ucap Munir serius.
Tujuan kemerdekaan Indonesia, tegasnya, adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan. “Ini sesuai dengan nama PKS, ia hadir untuk memberikan rasa keadilan dan kesejahteraan,” lanjutnya.
Masih menurut Munir, Indonesia perlu partai politik yang konsisten terhadap cita-cita bangsa Indonesia, ia mengaku setelah mempelajari AD/ART PKS memutuskan bergabung menjadi anggota Dewan Pakar. “Setelah saya pelajari secara matang saya menilai PKS partai yang paling konsisten, Indonesia perlu partai yang konsisten terhadap cita-cita perjuangan pendiri bangsa agar tercipta tujuan nasional,” ucap lelaki kelahiran 28 Oktober 1958 ini.
Ia menyebut, posisinya sebagai anggota Dewan Pakar akan memberikan masukan untuk PKS yang berkaitan dengan pertahanan negara dan semangat bela negara.
“Ya posisi saya tentu memberikan masukan untuk DPP PKS bagaimana PKS memberikan perhatian tentang pertahanan negara, kemandirian alutsista dan menggaungkan semangat bela negara,” pungkas tokoh militer Indonesia yang pernah menjabat sebagai Kasdivif 1/Kostrad, Kasdam Jaya, Pangdivif 2/Kostrad, Pangdam III/Siliwangi, Pangkostrad dan Wakasad ini. (net)