“Artinya jika selama beberapa hari ke depan tidak ada blunder dan tsunami politik, maka selisih elektabilatas 02 unggul antara 2 sampai 3  persen dibanding 01, mengingat elektabilitas 02 cenderung naik sementara 01 cenderung turun.”

 Oleh : M. Mufti Mubarok*

MEMOTRET Pilpres 17 April 2019 yang mendekati hari tenang dan debat capres-cawapres terakhir, serta dampak kampanye akbar yang sedang berlangsung di mana mana, maka, survei kali ini bisa menjadi penentu referensi pemilih untuk menentukan pilihan paslon capres dan cawapres pada 17 April 2019.

M Mufti Mubarok, Direktur Lembaga Survei Regional (LeSuRe) Political Consulting merilis hasil survei ini dengan mengunakan 2 Metode Survei sekaligus yaitupendekatan metode semi real count dan survei sampling.

Dua metode ini sengaja digunakan  untuk mengukur lebih akurat dan komprehensif hal yang penting mulai dari popularitas, elektabilitas, akseptabiltas dan akuntablitas masing masing paslon 01 dan 02, mengingat Pilpres sudah tinggal menghitung hari, maka, LeSuRe lebih fokus memperjelas pada elektabilas paslon 01 dan 02.

Pendekatan metode semi real count

Dalam pendekatan semi real count ini sebenarnya metode kualitatif yang dikuantitatif dengan jumlah responden 152 juta mulai dari 10 Februari sampai dengan 12 April  2019 dengan analisa time line series pengguna media sosial yang aktif dilakukan, score pembobotan dan verifikasi berdasarkan DPT pengguna media sosial.

Dari data time line series dapat ditarik kesimpulan, bahwa, per tanggal 12 April 2019 eletektabilitas 01 yang sudah berada di bawah 02 dengan elektabilitas 01 sebesar 49 %  elektabilas 02 sudah 51 persen. Artinya lampu merah buat petahana 01 dan lampu hijau buat penantang 02. Berikut adalah data timeline elektabilitas mulai 10 Februari sampai dengan 12 April  2019.

Data Time Line  Eletaktabilitas

Per tanggal 10 Febuari sampai 12 April  2019 :

 

No Tanggal 01 (%) 02 (%) Margin errror
1 10 Februari 2019 39 55 6
2 20 Februari 2019 52 48 0
3 2 Maret 2019 47 43 0
4 6 Maret 2019 58 40 4
5 9 Maret 2019 41 51 8
6 23 Maret 2019 50 49 0
7 27 Maret 2019 51 49. 0
8 7 April 2910 49 51 0
9 11 April 2019 48 52 0
total 12 April2019 49 51 0

 

Dari data time line elektabiltas di atas, dapat dijelaskan beberapa hasil analisis melalui 3 pendekatan sebagai berikut :

Pertama, analisis dynamic time line : Melalui metode ini dapat dilihat bagaimana perkembangan hari demi hari dan minggu demi minggu elektabiltas 01 dan 02 tampak dari data time line 01 awalnya masih unggul tipis, namum di minggu ke 2 April, sudah unggul paslon 02.

Kedua, analisis jaringan: Dilihat dari analisis popularitas individual, Jokowi sudah lebih di bawah Prabowo, meski karakteristik individual Jokowi sudah dimaksimalkan. Namun Jika dilihat dari kekompakan pendukung kubu Prabowo lebih unggul.

Ketiga, analisis Percakapan: Melalui pendekatan ini dapat dianalisis isi dari komunikasi atau pembicaraan sebenarnya sama-sama banyak blunder antara poslon 01 dan 02.

Namum di injuri time, 02 lebih berbobot dan berhasil meyakinkan rakyat. Sedangkan 01 dengan jurus andalan beberapa program kartu sakti, tetap tidak mempu memberikan nilai tambah dalam meyakinkan rakyat, karena secara umum suara rakyat tetap menginginkan adanya perubahan.

Dari ketiga pendekatan analisis di atas, maka dapat ditarik score atau nilai elektablitas paslon 01 dan 02 sudah hampir cross/sama, bahkan 02 sudah di atas angin dengan perbandingannya elektabiltas 01 sebesar 49% dan 02 sebesar 51%.

Artinya jika selama beberapa hari ke depan tidak ada blunder dan tsunami politik, maka selisih elektabilatas 02 unggul antara 2 sampai 3  persen dibanding 01, mengingat elektabilitas 02 cenderung naik sementara 01 cenderung turun.

Dalam rangka menguji elektabilas dengan pendekatan semi real count, LeSuRe juga melakukan survei dengan dengan cara random sampling atau survei yang lazim digunakan lembaga survei selama ini.

Survei pendekatan random sampling

Survei ini menggunakan metode konvensional dengan sampling sebesar 1.600 orang yang tersebar di seluruh Provinsi di Indonesia, rentang waktu antara  27 maret sampai 11 April  2019, dari survei kuantitatif ini menunjukkan hasil yang juga hampir sama, yaitu elektabilitas paslon 01 sebesar 49.05% dan paslon 02 sebesar 50.95% dengan margin error 4%.

Hal ini menunjukkan bahwa setelah debat terakhir serta kampanye akbar terjadi perubahan pada elektabilitas pada kedua kubu.

Peningkatan elektabilitas terjadi pada kubu paslon 02 sebesar 2 persen dan penurunan elektabilitas sebesar 1 persen pada kubu paslon 01. Tipisnya selisih nilai elektabilitas ini cukup membahayakan paslon 01, sedangkan bagi paslon 02 juga masih perlu strategi baru di last minute karena faktor penentu 02 sudah mulai naik lagi, sedangkan faktor penentu paslon 01 terlihat ada peningkatan tapi tidak menambah elektalitas.

Rekomendasi dan Kesimpulan

Dari kedua metode survei yag telah dilakukan oleh LeSuRe, dapat disimpulkan bahwa setelah debat terakhir dilakukan, selisih elektabilitas antara 01 sebagai petahana belum terlalu aman karena elektabiltas sudah berada dibawah 50 persen menjelang pemilu cukup berbahaya.

Selain itu, selisih nilai elektabilitas antara paslon 01 dan paslon 02 tidak lebih dari 2.5 persen. dan apabila mengabaikan margin error maka, sudah terjadi cross terhadap nilai elektabilitas tersebut, mengingat pemilu tinggal 4 hari  lagi.

Kejar mengejar elektabilitas sangat dinamis antara 01 dan 02. Hal tersebut menunjukkan bahwa masing-masing kubu sudah bekerja secara maksimal dan hanya tinggal menunggu detik-detik akhir pada 17 April mendatang.

Dalam rentang hari tenang ke depan juga dapat diprediksi jika masing-masing paslon tidak membuat blunder blunder lagi, maka posisi elektabiliitas akan stabil, namun jika ada blunder maka akan sangat dapat mempengaruhi elektabiltas masing masing paslon.

Selisih nilai elektabilitas yang sangat tipis ini akan terus berlanjut dan peta elektabilitas masih bisa terjadi, apakah petahana 01 bisa bertahan ataukah 02 sudah menyalip di last minute tergantung dari faktor tsunami politik dan migrasi suara serta blunder-blunderdi injury time.

Surabaya, 12  April2019

*M.Mufti Mubarok adalah  Direktur  Lembaga Survei Regional (LeSuRe).

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry