JOMBANG | duta.co – Mantan pengurus PC GP Ansor Kabupaten Jombang, Drs H Abdul Kholiq menilai, bahwa, wacana Musyawarah Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU) yang dihembuskan tokoh NU Jawa Timur, KH Abdussalam Shohib alias Gus Salam, berdampak signifikan di Pilkada 2024 Jombang,

“Saya bertemu dengan banyak tokoh NU di Jombang. Mereka menilai Gus Salam dan Gus Salman (KH Salmanuddin Yazid) yang ramai menjadi bakal calon wakil Bupati Jombang, dinilai sebagai politilisi, sampai enjoy saja menggugat PBNU ke Pengadilan Negeri (PN). Bagi kader NU, ini sudah offside,” demikian disampaikan Drs H Abdul Kholiq kepada duta.co, Sabtu (17/8/240.

Menurut Cak Kholiq ‘rekam jejak’ kedua beliau itu terpatri kuat di perkara Nomor 53/Pdt.G/2023 PN.Jbg tertanggal 14 Juli 2023. Keduanya menggugat ke Pengadilan Negeri Jombang, dengan petitum pembatalan surat keputusan (SK) PBNU Nomor: 205/PB.01/A.II.01.45/99/2023  Penunjukan dan Pengesahan Kepengurusan Definitif PCNU Kabupaten Jombang Masa Khidmat 2023-2024. Selain itu ada gugatan sebesar Rp 1,54 miliar.

Langkah ini sudah menunjukkan pelawanan terhadap PBNU. Sudah begitu gugatan tersebut oleh PN Jombang dinyatakan tidak memenuhi syarat formil, sehingga diputus niet ontvankelijke verklaard alias NO. PBNU, tentu, mengapresiasi putusan PN Jombang.

“Dan menyatakan bahwa para penggugat (Gus Salam dengan Gus Salman) tidak pernah menempuh mekanisme internal yang berlaku di dalam Perkumpulan atau jam’iyah Nahdatul Ulama. Artinya, tidak ada tabayun. Padahal semua masalah bisa dimusyawarahkan  Ini membuat nahdliyin terheran,” tegasnya.

Konflik PBNU Vs PKB kian tajam. Bahkan Gus Salam menilai MLB NU sebagai bom waktu yang bisa meledak setiap saat. Kalangan grassroots atau akar rumput, katanya. mulai gelisah karena PBNU diangap melenceng dari tugas utama yakni menyejukan umat.

Gus Salam menyebut akar rumput mulai resah melihat Pengurus Besar NU akhir-akhir yang melenceng jauh dari tugas utama, sehingga Musyawarah Luar Biasa (MLB) NU bisa terjadi kapan saja. Dia mengatakan bahwa NU sejatinya memiliki peran untuk menyejukkan umat. Namun, dia menilai sikap-sikap intervensi justru menjadi gaya baru bagi PBNU.

Kata Gus Salam: “PBNU hari ini jauh dari kondusif. MLB merupakan bom waktu yang siap meledak kapan pun,” demikian dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu, 14 Agustus 2024 terunggah viva.co.id dari antara.

Inilah yang, menurut Cak Kholiq, justru bisa sebaliknya. Warga NU resah dengan sikap politisi partai besut NU yang terangan-terangan berhadapan kebijakan NU. Tengara Gus Salam itu, dinilai jauh dari keinginan nahdliyin.

Warga NU justru heran, melihat perbedaan sikap politik elit NU dan PKB dalam Pilpres 2024. Meski NU sendiri khittah, tetapi, dalam pandangan awam ada perbedaan yang menyolok. Satu sisi Ketum DPP PKB (Cak Imin) menjadi Cawapres Anies Baswedan, di sisi lain banyak warga NU yang berada di belakangan Prabowo-Gibran.

“Kendati tidak menelorkan istilah cebong dan kampret, perbedaan ini semakin mengeras. Ujungnya PBNU membentuk Pansus meluruskan PKB, sementara Cak Imin siap menghajar yang, dinilai kurang ajar. Makin panas bukan? Dan ini pasti berimbas keras di Pilkada Jombang,” pungkasnya. (mky)