KEDIRI | duta.co -Meski telah memasuki usia ke – 77 tahun, bagi Aang Muklas, salah seorang Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), dengan pangkat terakhir Laksamana Madya TNI AL, warga Plosoklaten Kabupaten Kediri, tidak menyurutkan semangatnya dalam mengisi hari tua.
Saat ditemui usai Peringatan HUT RI ke – 73 di Stadion Canda Bhirawa Pare, dia pun penuh semangat saat mengenang masa lalunya. Duduk diantara anggota LVRI lainnya, saat digelar upacara peringatan detik – detik kemerdekaan, Aang berkisah saat menjadi tentara saat ditugaskan di Ambon. Laki-laki kelahiran Cirebon Tahun 1941, mengaku bangga menjadi bagian yang turut berjuang menjaga perbatasan NKRI.
Ia pun berpesan untuk generasi muda saat ini untuk terus mampu mengisi kemerdekaan bangsa dengan karya dan kreatifitas. Dengan semakin marak globalisasi, ia berharap, generasi bangsa tetap memegang teguh jati diri sebagai bangsa Indonesia agar tidak mudah terbawa arus.
“Mudah-mudahan generasi penerus kita ini sadar akan nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki. Dengan semakin majunya perkembangan teknologi, jangan sampai generasi penerus kita ini lupa dengan sejarah perjuangan Indonesia,” katanya.
Menurutnya, tantangan generasi saat ini justru semakin sulit. Tantangannya tidak hanya berbentuk fisik adu senjata, melainkan melalui ideologi yang merusak jati diri bangsa Indonesia.
“Tantangan generasi saat ini lebih berat. Karena kita saat ini sedang dijajah dalam wujud yang lain. Tidak lagi adu senjata, kalau kalah mati sudah. Tapi, sekarang perang ideologi yang bisa meracuni generasi, dan itu kadang tidak disadari. Mereka yang telah teracuni ini, bisa saja malah merusak bangsa ini dari dalam,” lanjutnya.
Ditanya soal perhatian pemerintah kepada para veteran, ia mengapresiasinya. Selama ini menurutnya pemerintah telah memberikan perhatian khusus bagi para veteran, meski diakuinya santunan yang didapat kadang telat.
“Memang kan pemerintahan dari satu periode ke periode itu beda, jadi kita harus menyadari itu. Tapi tetap dari pemerintah selalu memberikan jatah dan jaminan bagi kita. Ya itu kita harus maklumi, soalnya situasi pemerintahan selalu tidak sama,” pungkasnya. (ian/nng)