Prof Dr KH Ali Maschan Moesa (kanan) danjenazah terduga teroris. (FT/RIDHO dan SUUD)

SURABAYA | duta.co – Sebanyak 10 mayat teroris pelaku bom gereja dan Polrestabes Surabaya yang belum diambil pihak keluarganya akan segera dimakamkan oleh Pemkot Surabaya. Namun soal kapan, akan dimakamkan masih menunggu fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surabaya.

“Walikota Surabaya Tri Rismaharini masih mengajukan fatwa MUI Surabaya, mudah-mudahan segera keluar fatwanya,” ujar Kapolda Jatim, Irjen Pol Makhfud Arifin usai mengikuti buka bersama di Gedung Grahadi Surabaya, Jumat (18/5/2018).

Diakui Makhfud, warga Surabaya menolak jika mayat teroris di makamkan di Surabaya. Bahkan petugas sudah sempat menggali lubang tapi ditutup lagi karena mendapat penolakan dari warga. “Mayat yang belum dikuburkan itu 6 orang satu keluarga pelaku bom di 3 gereja dan 4 orang pelaku bom di Mapolrestabes Surabaya,” jelas Kapolda Jatim.

Sementara 3 mayat lainnya pelaku bom di rusunawa Wonocolo Taman Sidoarjo, lanjut Makhfud hari ini sudah diambil pihak keluarga dan sudah dimakamkan.

Masih di tempat yang sama, Gubernur Jatim Soekarwo mengaku tidak bisa menyalahkan masyarakat yang menolak para teroris di makamkan di wilayahnya. Alasannya, itu bagian dari hukuman sosial yang tak masuk dalam normatif undang-undang. “Hukuman sosial masyarakat itu paling berat,” jelas Pakde Karwo sapaab akrab Soekarwo.

Ia juga mendengar kalau Kapolda Jatim dan Kapolrestabes Surabaya tengah berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya terkait pemakaman pelaku teror di Surabaya. “Kalau belum dapat tempat pemakaman ya terpaksa disimpan dulu, sampai ada kepastian,” tambah mantan Sekdaprov Jatim ini.

Sebaliknya, Prof Dr KH Ali Maschan Moesa menyatakan bahwa apapun namanya kalau sudah mati, masyarakat dan pemerintah punya tanggungjawab untuk menguburkan karena mereka itu orang-orang yang tersesat tapi kita yakini masih saudara sesama muslim.

“Kalau masyarakat menolak, jangan dipaksakan karena itu bisa menambah persoalan baru. Saya kira Pemkot Surabaya pasti punya jalan tengah untuk persoalan ini,” jelas mantan Ketua PWNU Jatim ini.

Secara pribadi, lanjut KH Ali Maschan Moesa, dirinya sangat mendukung jika para mayat teroris itu segera dimakamkan. Misalnya di TPU Sukolilo Surabaya atau tempat yang lain. “Saya kira tempat itu bukan harga mati, bisa dimana saja. Kalau Walikota Surabaya bisa melaksanakan itu, saya akan hormat meskipun nantinya Walikota mendapat kritik dari masyarakat, ” pungkasnya. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry