JAKARTA | duta.co – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mengajak kepada seluruh komponen bangsa untuk menciptakan agenda Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 dengan sejuk dan damai, pemilihan tanpa kegaduhan dan kekisruhan.
“Kami berharap pilpres 2018 damai dan sejuk,” ujar Ketua Panitia Pengarah Rakernas LDII Prasetyo Sunaryo saat jumpa pers di Jakarta, Jum’at (21/9).
Cerdas memilih pemimpin yang pro rakyat pada Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, merupakan salah satu program yang ditawarkan LDII dan akan dibahas pada Rakernas LDII Pada 10 – 11 Oktober 2018 mendatang di Ponpes Minhajurrosyidin, Jakarta Timur.
Rakernas yang akan diselenggarakan ini akan dihadiri sekitar 1.400 utusan yang berasal dari 34 propinsi yang terdiri dari 430 utusan kabupaten/kota, serta peninjau dari lembaga pendidikan umum dan ponpes.
Menurut Prasetyo Sunarto, Rakernas ini sangat strategis, baik bagi LDII maupun bagi rakyat Indonesia untuk menyampaikan aspirasinya. Untuk itulah, katanya, momentum ini dimanfaatkan LDII sebaik-baiknya untuk melakukan proses agregasi aspirasi (pengumpulan berbagai aspirasi) yang dibawa oleh para utusan.
Selanjutnya, kata Prasetyo, aspirasi yang diperoleh dari Rakernas ini diharapkan juga akan dapat disampaikan kepada para calon-calon pimpinan nasional, baik yang di eksekutif (capres/cawapres) dan juga bagi para calon legislator (DPR) pada tingkat nasional, provinsi dan Kab/Kota.
Menurut Prasetyo, pelaksanaan agenda demokrasi ini juga harus difungsikan sebagai ajang nasional penyampaian aspirasi yang bersifat substantif-aspiratif kepada para kandidat (calon oleh rakyat/konstituen), agar para kandidiat dapat lebih mengenali secara langsung apa harapan rakyat yang bersifat riil-substantif, dan tidak sekedar kegiatan penerimaan atau penyampaian dukungan tanpa kejelasan makna.
“Dalam konteks ini, LDII melalui Rakernas 2018 bermaksud memberikan kontribusi sekecil apapun, agar praktek demokrasi dapat semakin berkualitas dan bermakna, sesuai dengan maksud kehidupan atau tujuan demokrasi itu sendiri,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Prasetyo mengatakan praktek demokrasi harus mampu mencerminkan atau mewujudkan fungsi representasi (keterwakilan) dan tidak hanya sekedar mengejar keterpilihan saja. “Bidang eksekutif harus perupakan representasi program kerja sesuai keinginan rakyat, sementara bidang legeslatif merupakan representasi keterwakilan dan kebutuhan masyarakat,” katanya.
Dalam Rakernas nanti internal LDII akan merumuskan program kerja organisasi yang terdiri dari 8 bidang. Sementara secara eksternal LDII akan menyampaikan 8 bidang kerja tersebut kepada calon eksekutif (capres/cawapres) dan juga kepada calon legislatif.
Selain masalah pilpres, 7 bidang yang akan dibahas di Rakernas meliputi: Wawasan Kebangsaan, Prinsip Dakwah dan akhlak bangsa, Pendidikan karakter, Pangan dan Lingkungan Hidup, Ekonomi Syariah, Pengembangan Pengobatan herbal, Pemanfaat Teknologi Digital Produktif, dan Pemanfaatan Energi Baru-Terbarukan. (hud)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry