JOMBANG | duta.co — Para Hafidz Alquran se-Jombang, Selasa (15/5/2018) menggelar doa bersama sebagai bentuk keprihatinan, menyusul sejumlah bom yang membombardir Surabaya dan sekitarnya. Tindakan teror di mana pun tempatnya, tidak dibenarkan oleh agama dan bahkan menodai isi Alquran yang menyerukan perdamaian.

Mengambil tema ‘Damailah Indonesia’ sebanyak 23 Hafidz berkumpul di PP Hamalatul Qur’an, mereka  menyatakan sikap keprihatinan yang mendalam. “Teman-teman sangat prihatin dengan ledakan Bom bunuh diri di Gereja itu, ini bukan perintah agama, justru melawan agama,” demikian Kiai Ainul Yaqin Pengasuh PP HQ kepada duta.co.

Tampak hadir Muspika Kecamatan Jogoroto, dan pihak terkait. Ketua MWC NU Jogoroto, KH Solikun,  yang didapuk membacakan pernyataan sikap menyatakan, bahwa, aksi biadab teroris itu tidak bisa ditolerir.

“Pertama para Jafidz se-Jombang menyampaikan keprihatinan yang sangat dalam atas peristiwa bom ini. Kedua, Para Hafidz menegaskan bahwa tindakan kekerasan, pengeboman dan segala bentuk kegiatan teror, dilarang dalam agama apapun. Ketiga, para Hafidz menghimbau agar tokoh agama, tokoh masyarakat dan semua komponen masyatakat, khususnya para tahfidz agar menghidupkan mejelis Khotmil Qu’an sebagai bentuk perlawanan,” tegasnya. (muh)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry